Jakarta (pilar.id) – BMKG menyebut gempa berkekuatan magnitudo 6,9 yang terjadi di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, memiliki karakteristik megathrust.
Gempa hari ini, jelas mereka, memunculkan Tsunami setinggi 11 centimeter seperti yang dilaporkan terjadi di lokasi Tanah Bala.
Tak lama berselang, BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami. Namun saat peringatan pertama muncul, sebagian warga dari beberapa kecamatan di Mentawai dilaporkan telah mengungsi ke dataran tinggi.
Maklum, gempa dirasakan di beberapa daerah lain seperti Kota Padang, Pasaman Barat, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Agam.
Masyarakat di beberapa daerah dilaporkan merasa panik dan ada yang memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
BPBD pun melakukan monitoring di lapangan untuk memastikan situasi tetap terkendali. Air laut di Pelabuhan Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan juga dilaporkan sempat surut.
Karakteristik megathrust
Dari berbagai sumber, pilar.id mencoba mencari penjelasan tentang ‘karakteristik megathrust’. Hasilnya, megathrust diketahui sebagai jenis sesar yang terbentuk ketika dua lempeng tektonik bertemu, di mana lempeng yang lebih padat dan keras menunjam di bawah lempeng yang lebih tipis dan ringan dalam proses yang disebut subduksi.
Wilayah subduksi inilah yang sering kali menghasilkan gempa bumi paling kuat dan berbahaya di Bumi, seperti yang terjadi dalam ‘Cincin Api Pasifik.
Karakteristik utama megathrust adalah terjadinya pergeseran besar-besaran pada zona subduksi ketika lempeng tektonik bertemu.
Pergerakan lempeng ini dapat menyebabkan terjadinya deformasi besar-besaran pada kerak Bumi dan dapat memicu gempa bumi yang sangat kuat.
Selain itu, megathrust juga dapat menyebabkan tsunami ketika terjadi pergerakan lempeng yang signifikan di dasar laut.
Ketika lempeng yang menunjam ke bawah mendesak dan mendorong air laut di atasnya, energi yang terkumpul dapat melepaskan gelombang besar yang bergerak ke arah pantai dan memicu terjadinya tsunami.
Dalam ringkasannya, megathrust adalah jenis sesar yang terbentuk ketika dua lempeng tektonik bertemu, dan memiliki karakteristik pergeseran besar-besaran yang dapat menyebabkan gempa bumi dan tsunami yang sangat kuat.
Contoh megathrust yang terkenal adalah gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Samudra Hindia pada tanggal 26 Desember 2004, yang juga dikenal sebagai Gempa Bumi Aceh atau Gempa Bumi Samudera Hindia 2004.
Gempa bumi ini memiliki kekuatan 9,1 skala richter dan terjadi di lepas pantai Aceh, Indonesia. Gempa ini menyebabkan gelombang tsunami besar yang mencapai ketinggian lebih dari 10 meter dan menewaskan lebih dari 200 ribu orang di sekitar Samudra Hindia.
Gempa bumi dan tsunami tersebut juga menyebabkan kerusakan besar di sejumlah negara di Asia Tenggara dan Afrika Timur. (hdl)