Jakarta (pilar.id) – Selain banjir yang melanda Kota Semarang, hasil kajian cepat sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang menunjukkan bahwa cuaca ekstrem juga menyebabkan kejadian bencana lainnya seperti tanah longsor dan angin kencang yang berdampak pada kerusakan bangunan rumah warga.
Dampak tanah longsor mencakup beberapa lokasi, antara lain:
- Jl. Srikaton barat RT 2 RW 6 Kelurahan Purwoyoso
- Talud Longsor RT 1 RW 7 Kelurahan Sendangmulyo
- Talud Ambrol Ngaglik Lama RT 3 RW 5 Kelurahan Bendungan
- Jl. Jomblang Perbalan RT 1 RW 2 Kelurahan Candi
- Jl. Gombel Lama RT 5 RW 5 Kelurahan Tinjomoyo
- Lempongsari RT 6 RW 1 Kelurahan Lempongsari
- Kampung Baru RT 1 RW 15 Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari
- Jl. Ngesti Waluyo Kelurahan Mlatibaru
- Jalan Saputan Barat, RT 3 RW 13 Kelurahan Jomblang
- RT 04 RW 09 Kelurahan Kembangarum
Sementara itu, dampak angin kencang termasuk:
- Pohon tumbang menimpa rumah RT 1 RW 9 Kelurahan Sembungharjo
- RT 1 RW 2 Kelurahan Candi
- Depan rumah pompa Progo Kelurahan Mlatibaru
- Warga Karanggeneng RT 3 RW 2 Kelurahan Sumurrejo
- Atap masjid Assajad RT 03 RW 01 Kelurahan Sendangguwo
- RT 2 RW 9 Kelurahan Candi
- Jl Supriyadi Kalicari 2 RT 03 RW 04 Kelurahan Kalicari
- Rumah warga RT 06 RW 04 Kelurahan Kalicari
- Wonodri Kopen III RT 05 RW 04 Kelurahan Wonodri
- RW 1 Kelurahan Candi
- RT 5 RW 3 Kelurahan Randusari
Posko Darurat Didirikan di Balai Kota Semarang
Pemerintah Kota Semarang telah mendirikan posko darurat di Balai Kota Semarang, Jalan Pemuda Kota Semarang, sebagai langkah percepatan penanganan darurat. Di posko tersebut, BPBD Kota Semarang bersama lintas forkopimda juga menyediakan dapur umum untuk menyuplai makanan bagi warga terdampak dan petugas yang bertugas selama penanganan bencana.
“Kita persiapan dapur umum di Balai Kota. Posko darurat ada di Balai Kota,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Semarang bersama BPBD Provinsi Jawa Tengah dan instansi lainnya telah mulai mengevakuasi warga yang terdampak banjir parah. Data tentang pengungsi dan korban jiwa masih dalam proses pendataan.
BPBD Kota Semarang telah menyiagakan dua unit Pompa Portable di Jalan Gebanganom Raya dan RW 15 Kelurahan Tanjungmas untuk mengurangi genangan banjir. Tim gabungan juga membantu pemotongan pohon yang tumbang dan memberikan bantuan serta pemasangan terpal untuk penanganan sementara titik longsor.
Peringatan BMKG
Monitoring cuaca lanjutan oleh BMKG menyatakan bahwa Kota Semarang dan sekitarnya masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi basah dalam beberapa hari ke depan. Perairan Laut Jawa bagian tengah juga berpotensi mengalami gelombang tinggi dengan ketinggian 1,25-2,5 meter, yang dapat menyebabkan banjir rob di pesisir pantai utara.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana selanjutnya dan mengikuti perkembangan prakiraan cuaca dari BMKG. Kerjasama antara masyarakat dan pemerintah setempat diharapkan dapat mengurangi dampak risiko bencana. (hen/hdl)