Jakarta (pilar.id) – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar mengatakan, penceramah agama memiliki peran besar dalam mewujudkan suasana Indonesia yang sejuk dan damai. Karena itu, pendampingan dan pemberdayaan penceramah agama akan terus ditingkatkan untuk pencegahan terorisme.
BNPT, kata Boy Rafli, telah melakukan perjanjian kerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) untuk melibatkan peran para penceramah agama dalam penanggulangan terorisme. Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan oleh Boy Rafli dan Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Selasa (6/9/2020).
“Kerja sama yang dilakukan BNPT dan Kemenag ini guna mendorong pendampingan dan pemberdayaan penceramah untuk turut dalam program pencegahan paham radikal terorisme,” kata Boy Rafli, di Jakarta, Selasa (6/9/2022).
Boy Rafli menuturkan, kerja sama ini merupakan penguatan program-program kedua belah pihak dalam mendorong dakwah yang membawa kedamaian, rasa persaudaraan, dan toleransi. Selain itu, perjanjian kerja sama ini juga menjadi bagian dari penguatan sinergi agar kegiatan yang sudah berjalan semakin masif lagi.
“Ini penting sekali agar semakin banyak penceramah-penceramah yang mengedepankan prinsip hubbul wathon minal iman. Kita pastikan bahwa dakwah-dakwah yang disampaikan membawa kedamaian,” jelas Boy Rafli.
Sementara itu, Menag Yaqut Cholil berharap agar penceramah-penceramah memiliki ilmu agama yang komprehensif. Dengan demikian, saat berdakwah akan menyampaikan secara utuh kepada masyarakat luas serta tidak mudah dipengaruhi kelompok-kelompok tertentu.
“Dakwah Islam adalah benteng pertahanan, ajaklah umat Islam benar-benar memahami agamanya sehingga tidak mudah keluar dan dipengaruhi kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka,” jelas Gus Yaqut.
Ditambahkan Sestama BNPT RI Mayjen TNI Dedi Sambowo, pihaknya juga menggandeng instansi lain untuk membahas transformasi dan evaluasi kurikulum pendidikan di organisasi pendidikan keagamaan. Selain Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK), BNPT juga menggandeng Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk bersama-sama menyusun atau memberikan saran dan masukan terkait kurikulum pendidikan agama di Indonesia.
“Tentunya yang mendukung hidup bersama dalam keberagaman beragama dan meningkatkan hidup penuh toleransi,” jelasnya. (ach/hdl)