Jakarta (pilar.id) – Pada akhir tahun 2023, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengadakan Webinar dengan tema “Call for Proposal Grant Riset Sawit 2024”. Acara ini merupakan bagian dari sosialisasi Program Grant Riset Sawit, yang menjadi salah satu layanan dana untuk industri kelapa sawit.
Webinar ini bertujuan untuk menginformasikan bahwa Program Grant Riset Sawit kini membuka penerimaan usulan riset dari lembaga Litbang di seluruh Indonesia. Call for Proposal akan berlangsung selama hampir 3 bulan, hingga tanggal 17 Maret 2024 mendatang.
Dalam acara tersebut, terdapat 1.611 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia, khususnya dari universitas dan perguruan tinggi. Tingginya antusiasme peserta mencerminkan minat yang besar dari para peneliti di Indonesia untuk mengikuti Program Pendanaan Riset dari BPDPKS. Zaid Burhan Ibrahim, Plt. Direktur Penyaluran Dana, membuka acara tersebut dan menekankan pentingnya dukungan riset untuk keberlanjutan industri kelapa sawit.
Riset dan pengembangan diharapkan dapat memberikan solusi terhadap berbagai tantangan yang dihadapi oleh industri kelapa sawit, seperti peningkatan produktivitas, efisiensi, keberlanjutan, dan kesadaran terhadap isu lingkungan dan global.
Zaid Burhan Ibrahim juga menyampaikan bahwa Program Penelitian dan Pengembangan Sawit merupakan upaya BPDPKS untuk memperkuat, mengembangkan, dan meningkatkan pemberdayaan perkebunan dan industri sawit.
Ketua Umum Asosiasi Inventor Indonesia, Prof (Ris) Didiek Hadjar Goenadi, menekankan peran strategis kelapa sawit Indonesia sebagai komoditas penopang ekonomi nasional.
Tantangan dalam menjalankan industri kelapa sawit yang berkelanjutan dianggap sebagai peluang bagi peneliti untuk memberikan solusi.
“Pentingnya dukungan sistem untuk riset dan pengembangan sehingga hasil riset dapat diimplementasikan dengan baik,” katanya.
Arfie Thahar, Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS, menyampaikan bahwa Program Grant Riset Sawit 2024 telah dibuka dan dapat diakses melalui website resmi BPDPKS. Pengumuman ini mencakup topik-topik riset prioritas yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan industri kelapa sawit, termasuk bioenergi, biomaterial, budidaya, pasca panen, lingkungan, pangan, dan sosial ekonomi/ICT.
Penyeleksian proposal riset dilakukan melalui tiga tahap: seleksi administrasi, seleksi substansi, dan seleksi presentasi. Proses ini melibatkan Komite Litbang yang memberikan rekomendasi terhadap riset yang akan didanai oleh BPDPKS.
Arfie Thahar menegaskan bahwa usulan riset harus berfokus pada topik-topik prioritas yang telah ditetapkan, dan kriteria penilaian melibatkan berbagai aspek, termasuk pernyataan masalah, analisis kesenjangan, program riset, serta hasil dan manfaat yang dihasilkan. (mad/hdl)