Jakarta (pilar.id) – BRICS+ Fashion Summit, acara industri mode global terbesar tahun ini, dijadwalkan berlangsung mulai 28 November hingga 2 Desember 2023. Proyek ambisius ini bertujuan untuk menyatukan kekuatan komunitas fashion internasional dalam menghadapi tantangan di industri fashion, serta mengeksplorasi peluang kolaborasi dan prospek pasar global.
Lokasi utama acara ini akan berada di Zaryadye Park, Moskow, dengan melibatkan berbagai lokasi budaya dan sejarah terkemuka di kota tersebut.
Dengan partisipasi delegasi dari sekitar 60 negara, termasuk Asia Tenggara, Timur Tengah, Amerika Latin, Asia, Afrika, Eropa, dan negara-negara CIS, BRICS+ Fashion Summit menjadi panggung bagi perwakilan asosiasi profesional, fashion week, produsen, pembeli, desainer, pengajar universitas, influencer, dan berbagai pemangku kepentingan industri mode. Acara ini akan menjadi pusat diskusi dengan lebih dari 200 pembicara yang terlibat dalam berbagai sesi panel dan diskusi sebagai bagian dari Program Bisnis selama 5 hari.
Indonesia akan diwakili oleh Ali Charisma, Direktur Indonesian Fashion Chamber dan Direktur Muslim Fashion Festival Indonesia, serta Christophe Courtois, Wakil dari Indonesian Fashion Chamber. Representasi dari Asia Tenggara juga mencakup Aldrie Indrayana (Perancang Busana, Indonesia), Jay Ishak (Presiden Malaysian Official Designers’ Association – MODA, Malaysia), Baltazar Magallon (Pendiri dan Direktur Manila International Film Festival dan Manila Fashion Week, Filipina), dan banyak lagi.
Program Bisnis, sebagai kegiatan utama selama acara 5 hari, menggabungkan tiga unit berbeda: kolaborasi, fokus pada pengembangan sektor fashion; kewirausahaan, menyoroti prosedur bisnis dan isu-isu produksi; dan teknologi, menyoroti inovasi dalam industri fashion. Pembicara ternama seperti Edward Kiti (Presiden dan Pendiri Association of Thai Silk and Culture Promotion, Thailand), Yang Jian (Executive Chairman of China Fashion Association, Tiongkok), Paras Bairoliya (Anggota Senior Dewan Pengurus Fashion Design Council of India, India), dan Gregg Maragelis (Kepala Cape Town College of Fashion Design, Afrika Selatan) akan berbagi wawasan.
BRICS+ Fashion Summit juga menampilkan peragaan busana dengan desainer dari 12 negara, termasuk Aldrè yang akan mewakili Indonesia. Peragaan ini akan berlangsung di tempat-tempat bersejarah di Moskow, seperti Pashkov House, State Historical Museum, dan Russian State Library. Acara ini tidak hanya menampilkan kekayaan budaya negara-negara peserta tetapi juga menambah nilai estetika pada peragaan busana tersebut.
B2B Showroom akan menampilkan kurang lebih 130 merek fashion dari 20 negara dan 100 pembeli. The Parking Gallery of Zaryadye Park akan menjadi tempat untuk presentasi koleksi, sosialisasi, dan transaksi antara pembeli dari Rusia dan pembeli internasional dari Malaysia, Tiongkok, India, dan negara-negara lain.
Kursus Fashion Intensif akan menjadi bagian penting dari BRICS+ Fashion Summit, di mana lebih dari 20 profesional industri mode dan akademisi akan memberikan wawasan tentang keberhasilan di industri fashion yang terus berkembang. Narasumber termasuk Doreen Mashika (Founder dan Creative Director of Doreen Mashika Zanzibar), Pradeep Joshi (Direktur Jenderal & Dekan di Amity University), dan Luciana Duarte (Dosen di The Hague University of Applied Sciences dan Konsultan Ethical Fashion Brazil).
Selain itu, acara ini juga akan menyuguhkan kegiatan lain seperti World Fashion Shorts, pameran instalasi pengembangan berkelanjutan, workshop upcycling, dan banyak lagi. World Fashion Shorts adalah instalasi multimedia yang menggabungkan fashion, sinema, dan seni video, dengan partisipasi dari Baltazar Magallon untuk membahas fesyen sebagai alat untuk belajar dan merayakan keberagaman. (ret/hdl)