Jakarta (pilar.id) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memfasilitasi sejumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk ikut dalam pameran bertaraf internasional, Inacraft.
Langkah BSI mengajak UMKM binaan mereka untuk mengikuti pameran tingkat internasional ini, merupakan bentuk keseriusan dan dukungan BSI untuk mendorong UMKM naik kelas.
Direktur Retail Banking BSI Ngatari mengatakan, sebelum diikutsertakan dalam gelaran pameran berkelas nasional tersebut, UMKM binaan terlebih dahulu mengikuti, workshop, pelatihan dan pendampingan.
Mereka diberikan pelatihan tentang pengembangan produk, peningkatan kualitas produk, pemasaran hingga akses ke pembiayaan formal.
“Melalui ajang ini BSI mengajak para UMKM untuk percaya diri berada di pameran nasional bersaing dari sisi kualitas, ide kreatif dan harga,” kata Ngatari, di Jakarta, Jumat (3/3/2023).
Ngatari mengatakan, melalui kegiatan bertajuk Jakarta International Handicraft Trade Fair 2023, para UMKM bisa membawa insight dan rencana bisnis yang baik ke depannya.
BSI, kata dia, akan terus melakukan pendampingan kepada UMKM binaan dari hulu hingga hilir. Tujuannya tak lain untuk menciptakan ekosistem UMKM yang sehat dan berdaya saing global.
“Melalui ajang pameran kerajinan nasional diharapkan terjadi business matching antara para UMKM dan pembeli. Pada akhirnya diharapkan akan membawa UMKM naik kelas,” kata dia.
Salah satu UMKM binaan BSI yang ikut serta dalam pameran ini adalah pengrajin usaha batik dengan brand Paradise Batik.
Brand tersebut menjadi yang pertama di industri batik dan satu-satunya di Indonesia yang menerima Sertifikat Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian RI.
Pencapaian itu tak terlepas dari komitmen kuat Paradise Batik untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.
Untuk memperkuat UMKM, BSI juga telah melakukan sejumlah inisiatif strategis. Inisiatif tersebut antara lain, menyediakan akses digital, optimalisasi peran agregator dan reseller, perluasan pasar serta peningkatan sumber daya manusia (SDM).
Selain itu, hingga saat ini BSI telah mendirikan UMKM Centre BSI di 3 kota besar yaitu Aceh, Yogyakarta, dan Surabaya dengan jumlah UMKM binaan sekitar 1.517.
“Dari sisi performa bisnis, penyaluran pembiayaan syariah terus mengalami peningkatan, tercatat per Desember 2022 pembiayaan BSI segmen SME sebesar Rp18,904 triliun dan mikro Rp18,740 triliun atau tumbuh 97,72 persen (SME) dan 132,7 persen (mikro) secara year on year (YoY),” jelas Ngatari. (ach/fat)