Semarang (Pilar.id) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bekerjasama dengan UN Women dan Gojek menggelar kegiatan Peningkatan Partisipasi Perempuan dan Kewirausahaan di Era Digital. Pelatihan ini diikuti 50 perempuan UMKM yang telah siap naik kelas di Kota Semarang dan sekitarnya. Pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari penuh.
Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Lenny N. Rosalin menjelaskan pelatihan itu digelar guna penguatan UMKM perempuan di pasar berbasis digital.Menurutnya perempuan pelaku UMKM memiliki potensi yang tidak terhingga dalam perekonomian nasional. Data statistik menunjukan bahwa UMKM Indonesia yang didominasi oleh perempuan menyumbang 61 persen dari total PDB nasional, menyerap 97 persen dari total tenaga kerja dan 60 persen dari total investasi.
“Kota Semarang secara IPG dan IDG berada di atas rata-rata nasional dan rata-rata Jawa Tengah. Kalau kita melihat variable IPG dan IDG itu sendiri, ada komponen ekonomi yang seringkali menjadi momok di banyak daerah. Saya menantang UMKM milik perempuan di Kota Semarang untuk tidak hanya menjadi pionir penyumbang naiknya IPG dan IDG lokal tetapi juga menjadi contoh bagi perempuan perempuan pemilik UMKM di wilayah yang lain,” ungkap Lenny.
Vice President of Public Policy and Government Affairs Gojek, Tricia Istiara Iskandar, menyampaikan dukungan Gojek dalam pemajuan UMKM milik perempuan di Indonesia. “Gojek memiliki komitmen kuat dalam pemajuan bisnis UMKM milik perempuan. Komitmen tersebut terlah diterjemahkan ke dalam berbagai aksi nyata pelatihan peningkatan kapasitas UMKM perempuan dan intervensi kebijakan bisnis di Gojek” jelas Tricia.
“Apa yang kita lakukan hari ini merupakan kolaborasi aksi tripartit KemenPPPA, UN Women dan Gojek dalam mendorong UMKM milik perempuan masuk, eksis dan secara aktif menggunakan perangkat dan pasar berbasis digital dalam memajukan usahanya,” tambah Tricia.
National Program Officer UN Women, Pertiwi T. Boediono mengatakan bahwa sebagai Badan PBB yang fokus pada penguatan kesetaraan gender, pemberdayaan dan perlindungan perempuan, UN Women bekerja secara aktif mendorong upaya-upaaya pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh seluruh stakeholders yang ada.
“Bagi kami, UMKM perempuan dan berdayanya perempuan di bidang ekonomi merupakan pintu masuk bagi keberdayaan perempuan di sektor-sektor yang lain. UMKM perempuan harus didorong agar semakin kuat dari sisi manajemen dan bisnisnya serta dari sisi sumbangsihnya dalam penyelesaian masalah-masalah perempuang yang ada,” jelas Pertiwi.
Najmi Rizki K, salah satu peserta pelatihan yang juga pemilik UMKM dengan merk Cake Up mengatakan bahwa pelatihan ini sangat berguna dan memantapkan dirinya untuk masuk pasar berbasis digital. Najmi juga menyatakan bahwa keterampilan praktis yang diajarkan dalam pelatihan menguatkan semangatnya untuk memajukan usaha demi kesejahteraan keluarga dan masa depan cerah anak-anaknya.
Kepala Dinas P3AP2KB Jawa Tengah, Retno Sudewi dalam penutupannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada KemenPPPA, UN Women dan Gojek yang telah menjadikan Semarang sebagai lokasi awal pelatihan ini.
“Tentunya Dinas PPPA Propinsi dan Dinas PPPA Kota akan melakukan pendampingan lebih lanjut untuk memastikan pelaku UMKM ini benar benar memiliki posisi yang kuat di pasar berbasis digital. Untuk itu diperlukan kerjasama yang semakin erat ke depan dari para stakeholders termasuk KemenPPPA, UN Women dan Gojek,” jelas Dewi.
Pelatihan yang dilaksanakan di Aula Parahita Ekapraya Kantor DP3AP2KB Propinsi Jawa Tengah ini mengusung berbagai materi kewirausahaan yang berperspektif gender termasuk gender dan nilai pengembangan usaha responsif gender, kepemimpinan perempuan dalam aktivitas kewirausahaan, penguatan karakter inter dan intra personal perempuan dalam kewirausahaan, analisis bisnis dengan SMART dan SWOT, pengelolaan keuangan, perizinan usaha, bisnis model canvas responsif gender, survey pasar digital, izin usaha dan penetrasi platform digital dan digital on borading. (din)