Semarang (pilar.id) – Musim memang sedang hujan-hujannya pada pertengahan bulan Februari 2023, kebetulan gerimis merintihkan airnya di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Saya bergerak dari panasnya pusat Kota Semarang bagian bawah untuk menuju Desa Perengsari RT 4 RW 3, Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Suasana sejuk pohon-pohon Durian, Rambutan, Mahoni, dan macam jenis tumbuhan lainnya membuat adem wilayah ini, berbeda 180 derajat dengan pusat kota Semarang yang panas.
Seusai masuk gapura desa di kiri jalan, kurang lebih 100 meter tercium aroma kue yang tengah dipanggang dengan open, di situlah Ibu Sulastri menyapa dari balik pagar rumahnya.
“Halo mas, sudah kita tunggu monggo masuk,” kata Ibu Sulastri ketua dari kelompok kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Karya Bunda Mandiri, Jumat 17 Februari 2023.
Festival Durian Gunungpati tinggal satu hari lagi, UMKM Karya Bunda Mandiri sudah seharian memproduksi bermacam kue.
Tepat di bagian lorong sisi kanan rumah Ibu Sulastri di Desa Perengsari, itulah dia bersama sejumlah ibu lainnya mengolah kue berbahan tepung biji Durian sebagai alternative pangan penuh gizi.
Ibu Sulastri dan setidaknya tujuh orang lainnya sedang hiruk pikuk membuat beberapa ragam kue dari limbah biji durian yang penuh gizi, dan tak banyak orang tahu.
“Ini buat besok mas, Festival Durian Gunungpati,” kata Sulastri sembari mengeluarkan kue dari sebuah open.
Ya, UMKM Karya Bunda Mandiri sedang membuat olahan kue berbahan biji Durian untuk dipamerkan dan dijual di Festival Durian Gunungpati 18-19 Februari 2023.
Kue-kue yang dibuat oleh para kaum ibu di UMKM Karya Bina Mandiri berbahan limbah biji Durian, dan diberi merek D.PONGGE’S. Pongge meruapakan sebutan untuk biji Durian dalam Bahasa Jawa.
Bahan Melimpah
Kebetulan, wilayah Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang berada di kaki dari Gunung Ungaran yang ditumbuhi subur pohon Durian.
Dalam pembuatan kue olahan biji Durian itu, Ibu Sulastri, Uswatun Hasanah, Mudrikah, Linda, Sriyatin, Mawarsih, Mariyati, dan Nurul berbagi tugas.
Ada yang mengolah bahan mentah, memanggang kue di open, mengemas pada wadah, dan lainnya.
Tangan-tangan mereka cukup terampil untuk bergotong royong membuat olahan kue dari limbah biji Durian.
Beberapa olahan kue dari limbah Biji Durian ini dibuat menjadi kue Bronis, Pastri, Bolen, dan Wingko salah satu makanan khas Semarang.
Karena suasana di luar hujan, aroma olahan kue serasa berputar-putar di situ saja dan memanjakan selera.
Uswatun Hasanah yang tergabung dalam UMKM Karya Bunda Mandiri tersebut menjelaskan, bila bahan biji Durian tak susah didapatkan.
Limbah biji Durian tersebut salah satunya didapatkan dari salah satu perusahaan rumahan pembuat olahan buah Durian.
“Nah limbah biji Durian yang tidak dipakai itu boleh diambil, tidak usah bayar,” kata Uswatun Hasanah.
Bangkit usai Covid 19
Dia melanjutkan, bila UMKM Karya Bunda Mandiri awalnya terbentuk pada 2019. UMKM Karya Bunda Mandiri mulanya mendapat pelatihan oleh salah satu Perusahaan BUMN di Kota Semarang.
Dalam pelatihan itu, mereka didampingi oleh ahlinya di bidang kuliner yang memanfaatkan biji Durian sebagai makanan alternatif penghasil gizi.
Pada perjalanannya, UMKM Karya Bunda Mandiri sempat terseok-seok saat pandemic Covid 19 mulai melanda pada tahun 2020.
Dalam perjalanannya tidak mudah, karena pada awalnya sempat gagal. Saat mencoba bangkit kembali, Pandemi Covid 19 melanda dan akhirnya membuat berhenti sejenak.
“Kurang lebih berhenti satu tahun, lalu mulai lagi,” kata Uswatun Hasanah.
Namun, siring berjalannya waktu UMKM Karya Bunda Mandiri mulai bangkit lagi. Kini olahan kue dari biji Durian yang dinamai D.Pongges’s itu sudah dijual di banyak tempat.
Mulai dititipkan di Toko Oleh-oleh Kota Semarang, di titipkan di pameran produk UMKM di Balai Kota Semarang, hingga dipasarkan secara online.
.
Proses Pembuatan
Pada proses pembuatannya, UMKM Karya Bunda Mandiri ini membersihkan dan menjemur biji Durian.
Sebelum dijemur, biji Durian dipotong tipis-tipis supaya cepat kering dalam proses penjemuran.
“Tapi ada bagian dalam biji Durian yang berwarna kuning (calon tunas) itu dibuang karena membuat rasa pahit,” kata ibu lainnya menimpali.
Setelah itu dilakukan proses penggilingan biji Durian menjadi bentuk tepung.
“50 kg biji Durian (basah) ini jadi 10 kg tepung,” kata Uswatun Hasanah.
Pada proses pembuatan kue kering itu, tepung biji Durian dikolaborasikan dengan tepung lainnya.
Presentase pembuatannya, 50:50 tepung biji Durian dan lainnya.
“Tapi tergantung mau buat kue apa, ternyata berbeda presentasenya setiap jenis kue,” kata dia melanjutkan.
Kandungan Gizi Biji Durian.
Melansir laman Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara https://dtphp.luwuutarakab.go.id/ dalam biji buah durian terkandung banyak nutrisi penting.
Di antaranya seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, karbohidrat, lemak, folat, protein, serat, energi, kalium, kalsium, tembaga, serta fosfor. Oleh karena itu, tidak ada alasan lagi bagi Anda untuk mengabaikan biji durian.
Beberapa manfaat sehat yang bisa kita dapatkan dari biji buah durian sebagai berikut;
1. Makanan sumber energi dan tenaga
2. Menjaga kesehatan tulang dan gigi
3. Menguatkan otot dan menjaga daya tahan tubuh
4. Penguat rasa
Meskipunpunya manfaat yang cukup besar, diharapkan agar jangan pernah mengonsumsi biji durian dalam kondisi mentah.
Disebutkan, kandungan di dalam biji Durian mentahh terdapat asam lemak siklopropena yang merupakan racun berbahaya bagi tubuh.
Semamgat Bangkit Bersama
Apa yang dilakukan UMKM Karya Bunda Mandiri ini perlu diapresiasi karena kebersamaan mereka untuk bangkit usai pandemi.
Semangat yang sama juga terus dicetuskan salah satu perusahaan pendukung UMKM bidang jasa pengiriman di Indonesia, yakni JNE.
JNE terus hadir dan berperan menaikkan UMKM di Indonesia lewat berbagai program mereka, seperti Goll..Aborasi.
Seringkali JNE mempertemukan UMKM dengan mitra atau staleholder, agar produk UMKM bisa terserap
Terpisah melansir Jnewsonline, Presiden Direktur JNE, M Feriadi Soeprapto mengucapkan puji dan syukur pada Tuhan yang Maha Esa atas perjalanan JNE.
“Selama tiga dekade lebih JNE menjadi bagian dari ekosistem dunia usaha dan berperan penting dalam perekonomian nasional. Semoga dengan bertambahnya usia yang ke 32, JNE dapat mewujudkan visi sebagai Perusahaan Logistik Terdepan di Negeri Sendiri yang Berdaya Saing Global,” kata Feriadi.
Lebih lanjut, Feriadi menjelaskan HUT JNE Bangkit Bersama bermakna untuk menggelorakan dan menebarkan energi positif dan optimisme Indonesia.
Feriadi mengajak masyarakat, pelanggan, mitra dan stakeholder untuk terus maju dan adaptif dalam berkarya, berinovasi dalam beragam program kolaborasi agar memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. (daz)
#JNE #JNE32tahun #JNEBangkitBersama #jnecontentcompetition2023 #connectinghappiness