Semarang (pilar.id) – Begini bunyi Sholawat Asyghil yang dilantunkan dalam perayaan 1 Abad NU (Nahdlatul Ulama) diiringi Orkestra Addie MS di Stadion Gelora Deltras Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa 7 Februari 2023.
Sholawat Asyghil dilantunkan beberapa santri dalam 1 Abad NU, berikut bacaannya ada arab, latin, dan terjemahan.
Bacaan Sholawat Asghyil punya sejarah panjang hingga dilantunkan oleh ulama-ulama Indonesia dan diikuti umat muslim. hingga dibawakan dalam panggung 1 Abad NU di Sidoarjo Jawa Timur.
Melansir laman NU Online, berikut bunyi Sholawat Asghyl yang dilantunkan dalam panggung 1 Abad NU diiringi Orkestra Addie MS dan dihadiri Presiden Jokowi.
Melansir kitab Al-Kawakibul Mudhiah fi Ash-Shalati Ala Khairil Bariyyah, bunyi teks Sholawat Asyghil;
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَأَشْغِلِ الظَّالِمِينَ بِالظَّالِمِينَ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَأَشْغِلِ الظَّالِمِينَ بِالظَّالِمِينَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِينَ وَعلَى الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِين
Allahumma Shalli Ala Sayyidina Muhammadin, Wa Asyghili Dzalimin bi Dzalimin Allahumma Shalli Ala Sayyidina Muhammadin, Wa Asyghili Dzalimin bi Dzalimin Wa Akhrij-na min Bainihim Saalimin, wa Ala Aalihi wa shahbihi Ajmain
Artinya: “Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang dzalim agar mendapat kejahatan dari orang dzalim lainnya, selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan berikanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau.
Sejarah Asal Muasal Sholawat Asyghil
Masih melansir lman NU Onlien, Sholawat Asghyl berasal jauh pada masa akhir Dinasti Bani Umayyah (41 — 133 H/ 661 — 750 M).
Di mana merupakan awal berdirinya Dinasti Bani Abbasiyyah. Pada saat ini adanya pergantian kekuasaan menjadikan kehidupan politik, sosial bahkan keagamaan menjadi terguncang tak karuan. Akhirnya terjadi ketidak-stabilan politik berimbas kekacauan dimana-mana.
Lebih jauh, sosok pencetus Sholawat Asghyl merupakan cucu urutan ke lima Rasulullah SAW yaitu Jafar bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali Al-Murtadlo suami dari Fatimah Az-Zahra putri Rasulullah.
Imam Jafar ini kemudian terkenal dengan Jafar Ash-Shadiq, yakni induk sanad dari Abu Hanifah (pendiri Madzhab Hanafi) dan Imam Malik bin Anas (pendiri Madzhab Maliki).
Adapun Sanad Imam Syafii merujuk pula kepada Imam Malik bin Anas. Oleh karenanya, pencipta Sholawat ini merupakan induk keilmuan yang legitimate dalam dunia Islam.
Selain seorang cucu Rasulullah, Imam Jafar Ash-Shadiq juga orang yang sangat berilmu. Shalawat Asyghil dahulu tidak terlalu familiar dengan telingan orang-orang Islam di Nusantara, sampai beberapa waktu belakangan di populerkan dan di ijazahkan oleh Ulama-ulama Moderat. Penelusuran tentang sholawat Asyghil ternyata tertulis dalam kitab Al-Kawakibul Mudhiah fi Ash-Shalati Ala Khairil Bariyyah atau dalam bahasa Indonesia bermakna “Gemintang Gemerlap dalam bershalawat kepada Sebaik-baiknya Kebaikan/ Rasulullah”.
Kitab ini merupakan karya tangan seorang Habib dari Tanah Tarim yaitu Habib Ahmad bin Umar bin Ahmad bin Aqil bin Muhammad bin Abdullah bin Umar Al-Hinduan al-Baalawi.
Pengarangnya lebih terkenal dengan nama Habib Ahmad bin Umar Al-Hinduan. Habib yang tumbuh besar di Tarim Yaman, dan sering mengunjungi India untuk berdakwah di sana. Habib Ahmad bin Umar Al-Hinduan wafat pada tahun 1122 H dan di makamkan di Tarim Yaman. (daz)