Apa boleh buat, buah durian ternyata jadi komoditi andalan di banyak negara. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Thailand, Malaysia, dan Filipina.
Meski demikian, Thailand dan Indonesia selama ini dikenal sebagai negara penghasil durian terbesar di dunia.
Setiap tahun, Thailand mengekspor durian monthong ke berbagai negara di dunia, di antaranya di China dan Indonesia. Sepanjang 2021, Thailand berhasil mengekspor durian ke China dengan nilai 2,51 miliar Dollar AS.
Sementara di Indonesia, ekspor durian rata-rata mencapai nilai 600 juta baht per tahun atau setara Rp 270 miliar.
Berbeda dengan ekspor di negara lain, langkah negeri Gajah Putih di Indonesia terbilang sulit. Karena ekspor durian ke Indonesia ternyata kena dampak kebijakan pembatasan impor komoditas hortikultura.
Di Malaysia, durian juga tumbuh menjadi komoditi pertanian yang sangat menjanjikan. Di banyak festival, buah ini terbilang gampang ditemui. Seperti saat Pemilihan umum November 2022, di Kota Raub, di negara bagian Pahang.
Sembari menikmati pesta demokrasi, warga juga berpesta pora menikmati durian Musang King yang terkenal. Terasa menggelikan saat di masa jeda, pedagang dikunjungi juru kampanye, petugas pemilu, dan pengunjung sekaligus.
“Pecinta durian pasti akan melakukan perjalanan mencari raja buah. Bagi yang tahu atau dekat tidak keberatan mampir ke Raub yang tidak jauh dari Kuala Lumpur,” kata salah satu pedagang saat itu.
Ya, produksi durian Malaysia memang masih kuat. Perilaku petani negeri ini memberi ruang lebar terhadap produksi durian di Malaysia. Sebuah catatan dari media lokal di Malaysia menyebut, produksi durian di Malaysia secara tradisional memainkan peran penting dalam pasar global durian.
Negara ini dikenal sebagai salah satu produsen durian terbesar di Asia dan memiliki berbagai jenis durian seperti Musang King, D24, dan lainnya yang populer di seluruh dunia, termasuk bagi China, sasaran ekspor durian Malaysia.
Durian dan Marcos Jr
Bagaimana dengan Filipina? Seperti yang dilakukan Thailand, negeri ini juga menebar jala ekspornya ke China. Dan sejak masa pemerintahan Ferdinand ‘Bongbong’ Romualdez Marcos Jr, Filipina terus memastikan buah ini bisa diekspor ke China senilai 2 miliar Dollar AS.
Dikutip dari laman Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Departemen Pertanian Filipina terus berupaya meningkatkan produksi durian Grade-A melalui Biro Industri Tanaman (BPI) dan Program Pengembangan Tanaman Bernilai Tinggi (HVCDP).
Keseriusan itu bahkan merambah pada strategi lanjutan seperti pendaftaran lanjutan eksportir, operator fasilitas pengemasan, hingga penguatan produksi petani durian di wilayah Davao dengan lima eksportir berlisensi, enam operator fasilitas pengemasan berlisensi, dan 65 petani durian terdaftar.
Untuk mendukung produksi durian, pemerintah juga menyelenggarakan pelatihan hama dan penyakit durian untuk petugas Karantina Tumbuhan DA-BPI, inspektur, dan pemangku kepentingan lainnya.
Puncaknya, saat melakukan kunjungan kenegaraan selama tiga hari ke Beijing, Ferdinand Marcos Jr berhasil mengamankan kesepakatan ekspor durian segar dari Filipina ke China awal Januari 2023 lalu. Disebutkan, permintaan durian itu bakal mencapai 150 juta Dollar AS selama tahun pertama. Selebihnya, atas nama ‘Protokol Durian’ ini, China akan terus membeli 5,7 juta kilo durian segar setiap musim. (hdl)