Surabaya (pilar.id) – Awal bulan Maret 2023 mendatang, Pemerintah Kabupaten Jombang akan menggelar festival durian KenDuren Wonosalam.
Namun, sepekan sebelum gelaran KenDuren Wonosalam tersebut, masyarakat di Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam secara swadaya akan menggelar Bazaar Durian.
Kegiatan Bazaar Durian ini akan berlangsung di Lapangan Kecamatan Wonosalam dan menghadirkan langsung para petani serta pedagang durian dari Wonosalam pada Sabtu dan Minggu, 25 dan 26 Februari 2023.
Di Bazaar Durian Wonosalam kali ini, akan ada 30 petani dan pedagang yang menjual durian asli Wonosalam. Dimana, durian Wonosalam memiliki cita rasa yang khas perpaduan antara manis dengan sedikit pahit dan tekstur daging buah yang punel, kenyal.
”Kegiatan ini sementara belum jadi bagian resmi dari KenDuren Wonosalam karena memang persiapannya mendadak. Bazaar Durian ini persiapannya tidak sampai sebulan. Tapi hingga hari ini, sudah ada 25 petani dan pedagang durian yang sudah mendaftar,” terang Bendahara Bazaar Durian Wonosalam, Ganda Firmanto kepada Pilar.id, Rabu (15/2/2023).
Gelaran Bazaar Durian ini, sengaja dilangsungkan sebelum KenDuren Wonosalam untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat luas menikmati durian asli Wonosalam dengan harga yang terjangkau.
Pasalnya, meski ada pembagian durian gratis di ajang KenDuren Wonosalam namun, jumlahnya terbatas. Kerap kali, ada pengunjung yang tidak kebagian.
Di sisi lain, saat gelaran KenDuren Wonosalam, ada banyak pedagang durian dari luar Wonosalam yang juga turut menjual durian dari luar Wonosalam.
“Di Bazaar Durian ini, kami memberikan kesempatan bagi para pedangang dan masyarakat luar yang ingin menikmati durian asli Wonosalam. Sebab, kalau di KenDuren Wonosalam, pasti ada yang jual durian dari luar. Kasihan pengunjung,” kata Ganda.
Lebih lanjut, Ganda menjelaskan bahwa Bazaar Durian ini merupakan kegiatan swadaya yang diinisiasi oleh masyarakat Wonosalam sendiri.
Bazaar Durian belum masuk sebagai bagian dari rangkaian resmi kegiatan KenDuren Wonosalam yang telah berlangsung sejak 5 Februari 2023 lalu.
Selain itu, kegiatan ini juga kali pertamanya digelar Bazaar Durian di Wonosalam. Menurut Ganda, tujuan dari gelaran Bazaar Durian Wonosalam ini salah satunya untuk mengembalikan citra durian lokal Wonosalam.
“Citra durian Wonosalam di masyarakat luas ini sudah mulai berubah negatif. Ada yang menyebut durian Wonosalam tidak enak. Biasanya, karena yang dibeli memang bukan durian asli Wonosalam,” lanjut Ganda.
Ganda pun menjelaskan bahwa saat ada kegiatan-kegiatan besar seperti KenDuren Wonosalam, memang banyak pedagang luar yang menjual durian dari luar Wonosalam.
Selain itu, saat musim durian seperti saat ini, juga banyak penjual durian yang menjajakan dagangannya di berbagai sudut jalan di Kabupaten Jombang dan memberikan label durian Wonosalam.
“Nah, durian-durian luar yang diberi nama durian Wonosalam ini yang biasanya jadi salah satu sebab durian Wonosalam dinilai tidak enak. Melalui Bazaar Durian ini, kami ingin benar-benar mempertemukan pembeli langsung dengan petani dan penjual durian asli Wonosalam,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Ganda juga menjelaskan bahwa pada gelaran Bazaar Durian kali ini, pembeli bisa mendapatkan durian asli Wonosalam dengan harga yang terjangkau.
Meski, panitia tidak memberikan patokan harga tertentu terkait harga jual yang akan diberikan oleh petani dan penjual durian.
“Yang pasti harganya terjangkau. Tetapi, juga akan bergantung pada besar-keecilnya buah, dan kualitas dari buah yang dijual oleh petani”.
Menurut Ganda, saat ini kisaran harga durian Wonosalam masih sangat beragam. Ada yang menjual dengan harga Rp25 ribu per biji, ada pula yang menjual dengan sistem per kilogram.
“Kalau yang mahal tentu juga ada. Satu buah durian dihargai Rp100 ribu juga masih ada di sini. Kembali, tergantung dari kualitas dan jenis duriannya,” kata Ganda yang juga Kepala Dusun Pucangrejo, Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang ini. (fat)