Jakarta (pilar.id) – Menjamu Lille di babak 16 besar Liga Champions Rabu (23/2/2022) dini hari tadi, Chelsea melakukan beberapa rotasi pemain. Kembali menggunakan formasi 3-4-2-1, Thomas Tuchel tidak memainkan Lukaku.
Posisi penyerang diisi oleh Pulisic, Havertz dan Ziyech. Sedangkan di lini tengah ada Kovacic dan kante. Sedangkan di sisi kiri ada Alonso.
Dengan formasi ini, Chelsea tetap menguasaio lebih banyak bola. Namun terlihat cukup sering kehilangan bola ketika memasuki seperetiga akhir lapangan lawan. Tidak ada Lukaku juga membuat lini serang Chelsea lebih cair dengan Havertz yang bisa bergerak ke kiri dan kanan.
Sedangkan Ziyech dan Pulisic bergantian mengisi posisi penyerang tengah di belakang striker. Dengan skema tersebut, Chelsea mendapatkan beberapa kesempatan matang di menit-menit awal.
Seperti ketika Havertz mendapatkan kesempatan matang di depan gawang dari umpan silang Azpilicueta. Sayang, sontekan Havertz masih melambung tinggi di atas gawang.
Begitu juga ketika Havertz mampu melepaskan tendangan dari sudut sempit di dalam kotak pinalti setlah mendapatkan umpan dari Pulisic. Sayang, tendangan melengkungnya ke tiang jauh masih bisa ditepis oleh kiper Lille.
Chelsea pun mendapatkan kesempatan dari skema sepak pojok. Dan inilah awal dari petaka bagi Lille.
Havertz akhirnya bisa membuka keunggulan pada menit ke-8. Sepak pojok Hakim Ziyech dari sisi kiri disambut dengan tandukan bagus Havertz untuk memperdayai kiper Lille, Leo Jardim. Skor menjadi 1-0.
Lille nyaris menyamakan kedudukan pada menit ke-11 setelah bek Antonio Rudiger melakukan kesalahan. Sapuan bek Jerman ini menghalau umpan silang Renato Sanches, yang justru mengarah ke gawang sendiri.
Namun, gawang Eduardo Mendy selamat karena arah bola masih melambung tipis.
Chelsea kembali menebar ancaman pada menit ke-18. Umpan N’Golo Kante menemui Marcos Alonso di sisi kotak penalti Lille.
Alonso langsung melepas sepakan voli, tetapi usahanya belum berbuah hasil karena masih tepat di pelukan Jardim.
Lille perlahan mulai bisa meredam Chelsea memasuki pertengahan babak pertama. Mereka coba membalas serangan dari sepakan jarak jauh Benjamin Andre. Namun, Mendy bisa meredamnya.
Skor 1-0 untuk keunggulan Chelsea tak berubah hingga babak pertama tuntas.
Selepas jeda, Lille tampil lebih menyerang, tetapi tekanan mereka masih bisa dibendung lini pertahanan Chelsea.
Pada menit ke-58, Havertz yang merebut bola dari tengah lapangan mengiring bola hingga kotak penalti Lille. Namun, aksinya gagal kembali berbuah gol karena tembakan masih belum tepat sasaran.
Skuat asuhan Thomas Tuchel itu akhirnya bisa menggandakan keunggulan pada menit ke-63. Kante dengan kecepatannya menggiring bola dari dari lini tengah. Dia menyodorkan bola ke sisi kiri kotak penalti yang bisa dituntaskan Christian Pulisic menjadi gol.
Unggul 2-0, Chelsea semakin mendominasi penguasaan bola. Namun, mereka menurunkan tempo untuk mengamankan kemenangan.
Tidak ada gol tambahan hingga babak kedua berakhir dan Chelsea mengamankan keunggulan agregat 2-0 untuk pertandingan leg kedua. (fat/antara)