Jakarta (pilar.id) – Setelah berhasil memberikan tekanan dan terus menyerang di babak pertama melawan Real Madrid di Stamford Bridge.
Chelsea harus kembali menerima nasib buruk. Chelsea kalah dari Real Madrid dengan skor 0-2 dari dua gol yang dicetak Rodrygo.
Kekalahan ini memperpanjang catatan tanpa kemenangan Chelsea menjadi tujuh laga beruntun.
Memulai babak kedua, Chelsea sebenarnya masih terus mempertahankan dominasi serangan mereka atas Real Madrid.
Di menit 54, Chelsea juga berhasil menciptakan peluang berbahaya di lini pertahanan Real Madrid. Namun lagi-lagi, sepakan N’Golo Kante dari dalam kotak penalti gagal berbuah gol.
Kante melepaskan sepakan voli hasil dari umpan Connor Gallagher. Namun, tendangan Kante masih berhasil diblok oleh Eder Militao.
Empat menit berselang, Chelsea yang terus menyerang justru kebobolan. Gol tersebut berawal dari serangan balik yang diinisiasi oleh Militao.
Dimana Chalobah gagal mengantisipasi umpan dari Militao yang membuat Rodrygo berdiri bebas di sayap kanan. Rodrygo yang membawa bola mendekati garis gawang kemudian memberikan umpan balik ke Benzema yang ada di tengah kotak penalti.
Namun, Benzema gagal mendapatkan umpan tersebut dan masih berhasil di selamatkan Vinicius. Bola kemudian dikembalikan oleh Vinicius ke Rodrygo yang dan berhasil membobol gawang Kepa Arrizabalaga.
Menit 66, Chelsea kembali mendapat peluang. Gallagher yang berhasil menahan bola dari rebutan Carvahal, memberikan bola ke Enzo Fernandez.
Enzo kemudian melepaskan sepakan keras dan masih berhasil diblok oleh Courtois.
Menit 80, Real Madrid menggandakan keunggulan sekaligus memperlebar agregat kemenangan mereka jadi 4-0 atas Chelsea.
Berawal dari umpan jauh mantan bek Chelsea, Rudiger, Vinicius Junior menusuk dari sektor sayap kiri. Ia berhasil melewati dua pemain Chelsea dan memberikan umpan ke Valverde.
Menerima umpan dari Vinicius, Valverde kemudian merangsek mendekati gawang dan berhasil mengecoh Thiago Silva.
Setibanya di dekat garis gawang, Valverde memberikan umpan balik ke tengah. Disana, Rodrygo berdiri bebas tanpa kawalan dan menghadap gawang kosong.
Rodrygo menggiring bola dan membawanya masuk ke gawang. Kepa yang coba menutup ruang pun terlambat dan hanya bisa menggapai kaki Rodrygo setelah bola masuk ke gawangnya. (fat)