Jakarta (pilar.id) – Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, mengungkapkan visi dan misinya dalam debat keempat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang berlangsung pada Minggu (21/1/2024). Dalam kesempatan tersebut, Mahfud menyoroti kegagalan program Lumbung Pangan atau Food Estate.
Mahfud memulai dengan berbagi pengalamannya dalam membuat vonis pada 16 Juni 2011 yang menekankan bahwa sumber alam harus memberikan manfaat kepada rakyat. Menurutnya, empat aspek utama yang harus diperhatikan adalah pemanfaatan, pemerataan, partisipasi rakyat, dan penghormatan terhadap hak-hak yang diwariskan oleh leluhur.
“Pada 16 Juni 2011, sebagai Ketua MK, saya membuat vonis bahwa sumber alam yang memberikan manfaat kepada rakyat harus melalui empat cara: pemanfaatan, pemerataan, partisipasi rakyat, penghormatan terhadap hak-hak yang diwariskan oleh leluhur,” ungkap cawapres yang berpasangan dengan calon presiden Ganjar Pranowo.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) menegaskan bahwa keempat prinsip tersebut menjadi kunci keberhasilan dalam mengelola sumber daya alam dan sektor pertanian di Indonesia. Namun, menurutnya, pemerintah saat ini belum melakukan langkah-langkah yang memadai untuk menjaga keberlanjutan lingkungan alam.
“Kami akan menggunakan prinsip-prinsip ini. Tapi saya tidak melihat pemerintah melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kelestarian lingkungan alam kita,” katanya.
Mahfud kemudian menyampaikan programnya yang bernama “Petani Bangga Bertani, di Laut Jaya Nelayan Sejahtera.”
“Kami memiliki program Petani Bangga Bertani, di Laut Jaya Nelayan Sejahtera,” tegasnya.
Melalui program tersebut, Mahfud mengungkapkan bahwa bersama Ganjar, mereka akan mengimplementasikan pemanfaatan sumber daya alam sesuai dengan empat prinsip yang telah disebutkan sebelumnya.
“Iya, jangan seperti food estate yang gagal dan merusak lingkungan. Kita harus melakukannya dengan benar, karena jika tidak, kita yang akan merugi,” pungkasnya. (rio/hdl)