Surabaya (pilar.id) – Fenomena Cek Khodam Online sedang ramai diperbincangkan di masyarakat Indonesia. Hal ini bermula dari siaran langsung seorang pengguna TikTok yang menebak khodam penonton melalui komentar dengan menyebutkan nama.
Dosen Ilmu Budaya Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR, Puji Karyanto SS MHum, memberikan tanggapan terkait fenomena ini. Dosen yang dikenal sebagai Ki Puji ini menyatakan bahwa secara keilmuan, fenomena cek khodam online tidak perlu direspons secara reaktif karena berbeda dengan kepercayaan tradisional tentang khodam.
“Secara keilmuan, fenomena ini tidak perlu direspons secara reaktif. Namun, publik perlu tahu bahwa cek khodam online sangat berbeda dengan kepercayaan tradisional tentang khodam,” kata Ki Puji.
Konsep dan Asal-Usul Khodam
Ki Puji menjelaskan bahwa dalam berbagai tradisi di Nusantara, cerita tentang penjaga diri (khodam) merupakan kepercayaan yang sudah lama ada. Dalam budaya Nusantara, banyak orang hebat di masa lalu dianggap sakti karena memiliki khodam.
“Budaya Nusantara menceritakan bahwa orang-orang hebat pada zaman dahulu menjadi sakti karena dua hal: kekuatan internal seperti olah kanuragan dan memiliki penjaga tak terlihat,” ujar Ki Puji.
Khodam juga berkaitan dengan konsep budaya Jawa “Kakang Kawah Adi Ari-Ari,” yang menyatakan bahwa manusia lahir tidak sendirian. Dalam kepercayaan Jawa, manusia memiliki saudara tua yang disebut Kakang Kawah dan saudara muda yang disebut Adi Ari-Ari.
“Konsep ini menunjukkan bahwa dalam kepercayaan Jawa, kelahiran manusia selalu berdampingan dengan entitas lain yang mendampingi dan menjaga dirinya. Masyarakat Jawa biasanya membuat bubur merah dan bubur putih sebagai lambang saudara muda dan tua dalam upacara Tingalan,” jelas Ki Puji.
Menyikapi Cek Khodam Online
Ki Puji mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam menyikapi fenomena yang ada di sekitar. Fenomena cek khodam online dapat dianggap sebagai budaya pop yang berkembang di masyarakat.
“Saya yakin anak-anak muda sekarang sudah cerdas dalam melihat fenomena di masyarakat. Cek khodam online hanyalah permainan biasa, jadi tidak perlu ditanggapi dengan serius,” kata Ki Puji.
Namun, Ki Puji menekankan bahwa konsep khodam yang berhubungan dengan kepercayaan harus disikapi dengan bijaksana. Bagi yang percaya adanya khodam, kepercayaan tersebut harus dihargai, dan bagi yang tidak percaya, pendapat mereka juga harus dihormati. (ipl/hdl)