Surabaya (pilar.id) – Karena rasanya yang manis, permen kerap jadi pantangan bagi pengidap diabetes. Mensiasati hal ini, tiga dosen Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), yaitu Dr Martha Ervina, Dr Anita Maya Sutedja serta Netty Kusumawati, mencoba membuat racikan permen rendah indeks glikemik yang aman dikonsumsi dan sebagai antidiabetes.
“Kami menggunakan isomalt di permen ini yang merupakan gula poliol rendah kalori,” kata Martha, Kamis (24/11/2022) di kampus UWKS
Lebih lanjut, ia mengatakan penggunaan isomalt digunakan, karena angka glikemik indeksnya rendah, sehingga tidak membuat angka gula darah naik dan tetap ada rasa manisnya.
Selain aman dikonsumsi oleh penderita diabetes, serta ditambahkan pula ekstrak yang dapat memberikan efek dapat dikonsumsi kapan saja.
“Penggunaan isomalt karena rendah angka glikemik indeksnya, sehingga tidak membuat angka gula darah naik dan tetap ada rasa manisnya,” kata dosen dari Fakultas Farmasi dan Pusat Penelitian Obat Tradisional (PPOT) UKWMS itu.
Dalam proses pembuatannya, diawali dengan menimbang bahan, pencampuran, pemanasan hingga mencapai suhu tertentu, penambahan ekstrak dan bahan tambahan lainnya lalu didiamkan hingga buih menghilang.
Lalu, dilanjutkan pencetakan campuran, didinginkan, dan dilepaskan dari cetakan. Pada proses pembuatan, ada rempah pilihan yang dapat digunakan sebagai antidiabetes yakni, kayu manis, kunyit, dan jahe.
Seperti yang dilakukan sejumlah tenaga kependidikan UKWMS, yakni Veronica Yunita Dian Anggraini, Krenna, dan Yohana Prasetyorini, mereka menuangkan rasa kopi dan menambahkan rempah ke dalam campuran permen, saat pembuatan.
Atas inovasi tersebut, ketiga dosen UKWMS berharap permen buatan mereka bisa lebih diproduksi secara massal, namun perlu dikembangkan kembali, serta menjadikan permen bukan lagi makanan yang perlu dihindari. (jel/hdl)