Solo (pilar.id) – Sukses lolos dari seleksi Youth Climate Action Camp 2021, Alvianita Maulia Fitriana mahasiswi angkatan 2019 Universitas Sebelas Maret diberangkatkan bersama dengan Rizky Nur Fadilah ke Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu tahun 2021
“Seleksinya sangat ketat, saya masuk 30 besar yang berangkat dari 500 lebih peserta yang mendaftar, tapi syukurnya saya tidak sendiri ada teman saya Rizky Nur Fadilah yang juga lolos,” jelas Alvianita.
Alvianita menjelaskan acara ini diikuti tanpa sengaja dan awalnya ia tidak yakin bisa masuk dalam seleksi mengingat banyaknya peserta yang ikut.
Tetapi ia mencoba untuk mengikuti seleksi itu, mengingat jurusannya dari Fakultas Pendidikan Geologi maka ia merasa perlu mengasah langsung ke alam untuk menerapkan ilmu yang sudah ia pelajari di kampus.
Kegiatan tanam pohon itu dimulai 8 hingga 10 Oktober 2021, kegiatan itu terselenggara berkat Teens Go Green Indonesia bersama dengan Balai Konservasi Kepulauan Seribu yang bekerja sama dengan beberapa afiliasi yang lainnya.
“Walau sebenarnya kami berdua itu ke sana dengan fasilitas sangat terbatas, tapi kami senang. Fasilitas kendaraan, fasilitas akses tempat dan lainnya yang disediakan sangat minim, bahkan untuk menjangkau tempatnya sekali pun. Tetapi itu ternyata yang membuat saya takjub, betapa sulit dan kasiannya orang-orang pedalaman itu,” tukas perempuan asal Plesungan Karanganyar itu.
Alvianita juga pernah menjuarai beberapa lomba seperti Juara II Lomba Essay BEM FEB Universitas MH Thamrin Jakarta 2021 dan Juara III Lomba Essay PGMI IAIN Salatiga 2021. Sedangkan Nur baru pertama kali mengikuti kegiatan seperti ini. Nur juga merasa terkesan dan bangga dapat ikut dalam kegiatan itu.
Kagiatan di Pulau Pramuka cukup padat, diawali dengan pengenalan semua peserta kemudian dilanjutkan observasi lingkungan dan sosial.
Berikutnya ke Pulau Pasir Daun untuk mengikuti snorkeling dan penangkaran terumbu karang. Lalu diakhiri dengan rehabitasi mangrove yang didampingi langsung oleh Balai Konservasi.
Acara tanam pohon itu memang tidak menanam dalan jumlah banyak mengingat tempatnya yang terpencil dan aksesnya yang susah. Sekitar 180 pohon berhasil ditanam bersama dengan 30 peserta lain dari berbagai universitas.
Sebagai salah satu peserta Alvianita Maulia Fitriana berharap kegiatan ini terus ada. Sebab, setelah mengikuti Youth Climate Action Camp, ia jadi punya impian untuk mengaplikasikan ilmu yang ia peroleh ke alam. Aksi nyata menurutnya sangat dibutuhkan, apalagi bagi masyarakat pedalaman yang minim informasi dan teknologi. (put)