Surabaya (pilar.id) – East Java Halal Agro Industry Festival 2022 di Ballroom Hotel Novotel Samator, Surabaya, resmi dibuka, Selasa (20/9/2022).
Gelaran yang melibatkan 150 perwakilan terdiri dari kementerian lembaga, ormas, perguruan tinggi, pegiat halal, hingga industri dan IKM Jawa Timur ini dibuka oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Dalam kesempatan itu, Khofifah sempat memberikan apresiasi atas sinergi dan kerja kolaborasi berbagai elemen strategis, khususnya yang hingga saat ini terus berkomitmen memperkuat industri halal demi memperkuat kebangkitan perekonomian di Jawa Timur.
“Atas sinergi dan kerja kolaboratif yang kita bangun bersama, saya berharap bahwa forum-forum seperti ini bisa mempertemukan berbagai pikiran dan langkah strategis. Bagaimana industri halal menjadi bagian dari kekuatan yang bisa mendorong kita pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” ungkap Khofifah.
Ia pun berpesan, East Java Halal Agro Industry bisa menjadi bagian yang membentuk dan menunjang terbangunnya sinergitas, kolaborasi dan pola-pola secara akseleratif yang bisa memberikan ruang bagi produk-produk halal berkembang pesat.
Terkait makanan halal, Khofifah menjelaskan, Jatim punya banyak halal center berbasis perguruan tinggi. Namun, ada tugas besar yang harus diselesaikan, yakni permasalahan laboratorium yang masih terbatas.
Oleh sebab itu, ia mengajak para elemen strategis untuk turut membantu penguatan peningkatan produk halal food di Jatim dengan memperbanyak laboratorium.
“Bersama-sama sekarang kita ihtiarkan langkah strategis bagaimana penguatan laboratorium bisa disiapkan lebih banyak lagi. Supaya percepatan sesuai target pemerintah bisa kita capai. Karena sesungguhnya sangat banyak perguruan tinggi yang ingin berkontribusi untuk menjadi pendamping produk halal,” paparnya.
Tak sampai di sana, Gubernur Khofifah juga menyebutkan bahwa saat ini juga dibutuhkan untuk memperbanyak pendamping produk halal.
“Tapi tetap saja ini masih memerlukan dukungan laboratorium halal didalamnya. Meski sudah Self declear, memang masih harus mengeluarkan biaya meskipun itu sudah sangat sangat kecil dibanding dengan sebelumnya,” sebutnya.
Di hadapan Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS Putu Rahwidhiyasa, Khofifah juga menyampaikan pentingnya financial support bagi Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
“Karena kalau anggarannya kecil, maka upaya untuk mencapai target pemerintah di tahun 2023 sebanyak 10 juta produk IKM tersertifikasi halal juga sulit dicapai,” tegasnya
Dengan pertemuan ini, Gubernur Perempuan Pertama di Jatim ini berharap akan ada hal yang bisa diurai bersama dari semangat, sinergitas dan komitmen agar melahirkan langkah terukur mencapai target tersebut.
“Kita petakan kabupaten kota punya target berapa, provinsi punya target berapa, laboratoriumnya ada berapa. Harus kita hitung betul, karena untuk percepatan itu kita membutuhkan cukup banyak laboratorium dengan tim ahli yang bisa membantu proses percepatan sertifikasi halal,” tegasnya.
Di akhir, Gubernur Khofifah berharap pertemuan ini bisa memberikan penguatan semangat, komitmen dalam menguatkan kerjasama satu elemen dengan elemen yang lainnya untuk mendukung pengembangan industri halal di Jawa Timur. (jel/hdl)