Jakarta (pilar.id) – Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, optimis bahwa Indonesia akan menjadi pemimpin di dunia energi hijau dengan terus menggali potensi sumber daya alam yang dimiliki tanah air.
“Saya juga berkeyakinan suatu saat nanti Indonesia akan menjadi raja energi hijau dunia, dengan terus mengembangkan biodiesel, bioavtur dari sawit, bioetanol dari tebu, sekaligus kemandirian gula,” kata Gibran dalam paparan visi dan misi Debat Cawapres KPU RI di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Gibran menyoroti pentingnya generasi emas yang memiliki bakat dan kemampuan unggul agar cita-cita Indonesia Emas dapat terwujud. Dia percaya bahwa tantangan di masa depan dapat diubah menjadi peluang, dan untuk itu, hilirisasi digital akan menjadi fokus utama.
“Untuk itu hilirisasi digital akan kami genjot. Kita akan siapkan anak-anak muda yang ahli AI (kecerdasan artifisial), anak-anak muda yang ahli robotik, anak-anak muda yang ahli perbankan syariah, anak-anak muda yang ahli kripto,” tambahnya.
Gibran juga memaparkan narasi besar yang akan ia bawa jika terpilih sebagai Wakil Presiden RI, yaitu narasi keberlanjutan, percepatan, dan penyempurnaan pembangunan. “Narasi besarnya di sini adalah keberlanjutan, percepatan, dan penyempurnaan,” ungkap Gibran.
Dalam konteks keberlanjutan, Gibran menyoroti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berkelanjutan sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi baru, akses dan konektivitas, serta lapangan kerja.
“Pembangunan IKN yang berkelanjutan ini akan membuka titik pertumbuhan ekonomi baru, akan membuka akses dan juga konektivitas, sekaligus membuka lapangan kerja,” jelas Gibran.
Gibran menekankan pentingnya meningkatkan nilai tambah di dalam negeri sebagai kunci untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah. Dia dan pasangannya, calon presiden Prabowo Subianto, berkomitmen untuk melanjutkan kebijakan hilirisasi tidak hanya di sektor pertambangan, tetapi juga di bidang pertanian, perikanan, digital, dan sektor lainnya.
“Kita lanjutkan juga pemerataan pembangunan yang tidak lagi Jawa sentris. Kita genjot terus ekonomi kreatif dan UMKM. Kita punya 64 juta UMKM yang menyumbangkan 61 persen untuk PDB kita,” tambah Gibran. (hen/hdl)