Surabaya (pilar.id) – Tak pernah berhenti belajar hal baru, membuat Laily Rahmah Ramadhani memutuskan mengikuti Kompetisi Duta Baznas Jawa Timur dan berhasil menjadi juara pertama di duta Baznas Jatim 2023. Meski dirinya saat ini tengah menjalani kuliah kedokteran di Universitas Jember (UNEJ).
Melalui sambungan telfon, ia menceritakan kepada Pilar.id, jika kompetisi ini bukanlah moment pertama baginya, karena sejak tahun 2016 dirinya telah terjun ke dunia duta wisata dan beberapa kali telah mendapat juara.
Beberapa kejuaraan yang diraih seperti menjadi Yuk Bertalenta Kabupaten Mojokerto di tahun 2018, Runner Up 1 Yuk Muslimah Jatim di 2019, Runner Up Pertama Puteri Kampus Indonesia di 2022 dan saat ini menjadi juara pertama Duta Baznas Jatim
“Aku ikut Duta Baznas ini karena lihat time lombanya yang bertepatan saat liburan dan rangakain acaranya cuman sebulan saja, serta goals dari Baznas yang lumayan relate sama yang aku inginkan, seperti menolong UMKM menengah, sharing kesehatan, dan ada program literasi zakat,” ujar Laily nama panggilannya ini.
Selama berproses kurang lebih sebulan, tepatnya selama bulan Januari, Laily yang cukup sering mengikuti kompetisi duta itu, mengaku dalam mengikuti seleksi Duta Baznas memiliki tantangan tersendiri, karena peserta lain banyak yang selinier dengan dunia ekonomi Syariah yang berkaitan erat dengan Baznas, serta ada yang telah lulusan S2.
“ Di kompetisi ini tidak ada batasan umur berbeda dari kompetisi yang pernah aku ikuti, lalu bidang yang saya geluti sekarang tidak ada kaitannya dengan ekonomi, apalagi ekonomi Syariah ini, jadi kompetisi ini jadi jenjang baru buat aku dan banyak belajar, karena ekonomi Syariah tak senudah itu,” cerita mahasiswa semester 6 Kedokteran ini.
Selain itu, dalam tahap wawancara ia juga sempat bingung ketika menjawab pertanyaan mengenai sebuah filosofi dan berbagai pertanyaan seputar ekonomi Syariah dan zakat. Hal itulah yang membuat dirinya merasa jika kompetisi Duta Baznas Jatim tersebut berbeda dengan kompetisi duta lainnya.
“Di kompetisi lain kalau tahap wawancara, biasanya bertanya seputar kepribdian kita yang bisa dijawab tanpa harus berfikir dan hanya menurut pendapat kita. Tetapi selama wawancara Duta Baznas ini, seluruh pertanyaannya membuat aku berfikir keras,” ujar perempuan asal Mojokerto ini.
Meski begitu, Laily tak pernah berhenti belajar dan saat karantina selama 3 hari dirinya selalu aktif bertanya, karena merasa bila bidang yang ia lakukan saat itu bukan bidang yang ia kuasai selama ini. Berangkat dari kegigihan belajar dan terus belajar itu lah, ia merasa juri melihat dan meloloskannya hingga menjadi juara pertama Duta Baznas Jatim 2023
“Dari sana aku melihat, jika penilaian Baznas ini tak hanya mencari mencari seseorang dari knowledge tentang ekonomi Syariahnya saja, namun mencari seseorang yang mau belajar terus menerus, serta sikap yang baik tentunya,” kenangnya.
Selama menjalani menjadi duta Baznas sejak Januari, Laily menyebuta ada beberapa pengalaman berkesan, seperti berkesempatan berkunjung ke beberapa universitas, lalu ke pemuka agama, bertemu para kyai. Menurutnya selama menjalani duta di Baznas Jatim tak hanya penampilan yang ditampilkan, namun juga pengetahuan dan sikap harus baik
“Beberapa Baznas di kota-kota juga terkadang minta tolong untuk sosialiasasi dan bahkan dalam waktu dekat mereka mau buat duta baznas antar kota, saya di kasih kesempatan untuk jadi jurinya,” sebutnya.
Kedepan Laily yang akan menjalani tugas selama setahun menjadi Duta Baznas Jatim ini, berencana akan fokus dengan pendidikannya terlebih dahulu sembari menjalankan tugasnya sebagai duta Baznas Jatim.
“Kami ada 15 pasang di Duta Baznas Jatim, kalau ada penugasan kita handle bergantian. Biasanya kalau acaranya di Surabaya aku bisa ambil saat weekend, jadi kondusif saja pembagiannya. Kalau acaranya di Jember biasanya aku menyempatkan,” terang perempuan 21 tahun ini.
Diakhir perbincangan, Laily yang juga sebagai anak muda tersebut berpesan kepada anak muda lainnya agar tidak memandang sebelah mata atau menyepelakan zakat, karena zakat penghasilan itu ada dan sebagian harta yang kita miliki iada hak orang lain yang bisa disalurkan melalui zakat.
“Banyak cara dalam berzakat, bisa melalui e-wallet, selain itu juga ada kalkulator zakat, kalau teman-teman belum tahu bagaimana menghitung zakat, karena dari zakat yang diberikan dapat membantu dan menyejahterakan saudara-saudara kita yang kurang beruntung,” tutupnya. (jel/din)