Pamekasan (pilar.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan dukungan penuh terhadap peralihan status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).
“Saya mendukung seratus persen keinginan IAIN Madura untuk menjadi UIN,” ungkap Gubernur Khofifah usai memberikan Kuliah Umum bagi mahasiswa Magister (S2) IAIN Madura Pamekasan, Selasa (18/2), siang.
Khofifah menyampaikan, tahun 2021 kemarin IAIN Tulungagung dan Jember sudah resmi menjadi UIN, bahkan IAIN Kediri dan Ponorogo juga sudah mengajukan permohonan.
Karenanya, IAIN Madura diharapkan bisa mengikuti jejaknya. Untuk itu, diperlukan pembahasan lebih lanjut termasuk terkait penentuan nama institusi yang baru dengan melibatkan berbagai stakeholder.
“Supaya nanti nama tersebut sama-sama merasa bahwa nama yang diinginkan. Bukan hanya IAIN atau UIN nya, tapi juga masyarakatnya” tukasnya.
Khofifah berharap, dengan perubahan tersebut IAIN Madura bisa terus berkembang dan diperkaya dengan fakultas-fakultas umum lainnya. Tak hanya fakultas ilmu keagamaan, fakultas profeai lainnya bisa dibuka bagi masyarakat Madura.
Ditambahkan, kemajuan sektor pendidikan di kawasan Madura diharapkan bisa berseiring dengan cita-cita Indonesian Islamic Science Park (IISP) yang diharapkan menjadi daya gravitasi dari penyelenggaraan Konferensi Islam Dunia. IISP sendiri, diharapkan bisa menjadi Episentrum Islam dunia di masa depan.
“Saya berharap IISP akan menjadi Gravitasi khususnya dari konferensi organisasi Islam dunia. Sehingga, pertemuan-pertemuan Islam Internasional bisa dilaksanakan di Indonesia, utamanya di Jatim, bahkan di Madura,” ungkap Gubernur Khofifah.