Bengkulu (pilar.id) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengunjungi Rumah Ibu Fatmawati Soekarno dan Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu, Minggu (2/7/2023) lalu. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka Misi Dagang dan Investasi di Provinsi Bengkulu.
Diketahui, bangunan cagar budaya ini memiliki sejarah penting terkait Fatmawati, yang juga dikenal sebagai istri dari Presiden RI Soekarno.
Sesampainya di rumah yang terbuat dari kayu dengan dinding berwarna coklat tersebut, Gubernur Khofifah terkesan melihat kondisi bangunan yang terawat dengan baik dan bersih. Selain itu, koleksi-koleksi asli peninggalan Ibu Fatmawati juga masih tersimpan dengan rapi.
“Saya kagum karena bangunan ini tetap terawat dengan baik. Jika diizinkan, koleksi di Rumah Ibu Fatmawati dapat ditambahkan, termasuk narasi mengenai pemikiran-pemikiran Ibu Fatmawati,” ujarnya.
Di dalam rumah, Gubernur Khofifah disuguhkan dengan barang-barang peninggalan seperti foto-foto Fatmawati, mesin jahit, bendera Merah Putih, dan beberapa lembar pakaian yang masih terawat dan orisinal.
“Mesin jahit ini adalah alat yang digunakan beliau untuk menjahit bendera Merah Putih yang kemudian menjadi identitas nasional bangsa dan negara Indonesia,” ungkapnya.
Terpesona dengan mesin jahit yang sarat akan sejarah, Gubernur Khofifah meminta izin untuk duduk dan mencoba mesin jahit milik Fatmawati yang terletak di ruang tengah tempat beliau menjahit Bendera Merah Putih.
Menurut Gubernur Khofifah, peran Fatmawati dalam menjahit Bendera Merah Putih menjadikannya sebagai pahlawan dan tokoh inspiratif yang menjadi panutan, terutama bagi perempuan.
“Menjahit Bendera Merah Putih menjadi bukti penghargaan terhadap perjuangan Fatmawati dan mengingatkan kita semua untuk selalu mengambil semangat perjuangan dan nasionalisme dari seorang Ibu Negara Republik Indonesia pertama,” jelas Gubernur Khofifah.
Disampaikan, rumah ini terdiri dari empat ruangan, termasuk satu ruangan utama, dua kamar, dan ruangan lainnya di bagian belakang.
Di halaman depan rumah, terdapat patung kepala Fatmawati yang menjadi penanda bahwa tempat ini merupakan milik salah satu tokoh besar nasional asal Bengkulu.
Setelah mengunjungi Rumah Ibu Fatmawati, Gubernur Khofifah melanjutkan perjalanan ke Rumah Pengasingan Bung Karno yang terletak di Jalan Soekarno Hatta No. 8, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
Sesampainya di Rumah Pengasingan Bung Karno yang memiliki perpaduan arsitektur Eropa dan Cina, Gubernur Khofifah mendapat penjelasan dari Surgrahanudin, kepala rumah tangga di Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 7, Kota Bengkulu.
Di ruang kerja Bung Karno, Khofifah melihat foto-foto beserta narasi sejarah Bung Karno selama diasingkan pada masa penjajahan. Bung Karno diasingkan di Bengkulu dari tahun 1938 hingga 1942.
Di ruang tamu, tersimpan berbagai benda bersejarah peninggalan Bung Karno, seperti sepeda ontel, buku bacaan, kostum Tonil Monte Carlo, naskah sandiwara, dan lain sebagainya.
“Gubernur Khofifah bertanya kepada Surgrahanudin apakah sepeda ini benar-benar asli yang pernah digunakan oleh Bung Karno,” kata sumber terdekat.
“Kostum Tonil Monte Carlo juga menjadi sarana bagi Bung Karno untuk menyampaikan ide-ide pembaharuan dan pergerakan melawan penjajah,” tambahnya.
Tak ketinggalan, di salah satu sudut rumah yang dulunya digunakan sebagai ruang kerja Bung Karno, terlihat ratusan koleksi buku berbahasa Belanda. Buku-buku tersebut menemani Soekarno selama masa pengasingannya.
“Selama diasingkan, Bung Karno banyak membaca. Tidak heran, kematangan berpikirnya sebagai seorang pemimpin dunia ia dapatkan melalui kegiatan membaca tersebut,” ungkap Gubernur Khofifah.
Lebih lanjut, di sepanjang dinding di dalam rumah terdapat foto-foto dan informasi yang menceritakan sejarah yang pernah terjadi di tempat tersebut, serta jejak pemikiran Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan.
“Selama diasingkan di Bengkulu, Bung Karno tetap gigih dalam menyuarakan semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Indonesia dan relevan untuk diterapkan hingga saat ini,” tambah Gubernur Khofifah.
Kunjungan Gubernur Khofifah ke Rumah Ibu Fatmawati Soekarno dan Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu ini memberikan penghormatan terhadap perjuangan dan warisan sejarah yang berharga bagi bangsa Indonesia. Kunjungan ini juga menginspirasi masyarakat untuk terus menjaga semangat perjuangan dan nasionalisme dalam membangun bangsa yang lebih baik. (ted)