Jakarta (pilar.id) – Dalam karir sepakbolanya, Frank Lampard sudah berkali-kali memenangi trofi. Ia sudah pernah mengangkat trofi Premier League, Piala Liga, Piala FA sampai Liga Champions.
Namun, baru di Everton Lampard merasakan sulitnya berjuang lolos dari jurang degradasi. Bahkan, ia tampak hampir menangis ketika Everton akhirnya berhasil menang lawan Crystal Palace dan memastikan diri tidak akan terdegradasi.
“Saya sempat mengira bakal menangis,” kata Lampard di konferensi pers selepas laga.
Lampard juga memberikan apresiasi pada para suporter Everton. Sebab, mereka terus memberikan dukungan tanpa henti, bahkan ketika Everton tertinggal dua gol di babak pertama.
Dukungan dari suporter ini lah yang menurut Lampard, menjadi salah satu sebab para pemain bisa mengeluarkan kemampuan terbaik mereka demi mengejar ketertinggalan dan meraih kemenangan dramatis.
“Lihatlah karakter yang ditunjukkan tim ini. Suporter telah mendorong kami mengeluarkan kemampuan terbaik, itu sudah pasti. Mereka lebih dari pemain ke-12 dan para pemain juga memainkan peran mereka.”
Lampard bahkan memberikan apresiasai dan dukungan pada para suporter ketika mereka akhirnya turun ke dalam lapangan setelah peluit panjang berbunyi. Para suporter turut merayakan kemenangan, berlari memenuhi lapangan, memeluk para pemain, bersorak sorai.
Tepat seperti ketika suporter sebuah klub memenangi piala yang lama mereka nanti-nantikan. Mereka merayakan keberhasilan Everton lepas dari jurang degrgasi seperti telah memenangi Premier League.
“Tidak ada yang boleh mempertanyakan selebrasi akhir malam ini. Orang-orang bisa dengan gampang berkata, ‘Kan, klub ini tak memenangi apa-apa’. Tapi datang dan bekerja bersama klub ini selama beberapa bulan, lihat betapa berartinya bagi orang-orang untuk tetap bertahan di liga ini.”
Lampard bahkan menyebut bahwa momen keberhasilan Everton memenangi laga lawan Palace dan terbebas dari degradasi sebagai salah satu momen terbesar dalam hidupnya.
“Dalam karier saya, saya beruntung memiliki masa-masa yang luar biasa, terutama di Chelsea sebagai pemain dan pelatih,” kata Lampard. “Tetapi ketika Anda merasakan keputusasaan yang diakibatkan dari degradasi, itu sungguh hal yang berbeda.”
Daya juang anak asuhnya di Everton benar-benar membuahkan hasil positif. Sempat tertinggal dua gol di babak pertama, Everton berhasil melakukan comeback dan menang dramatis dengan skor 3-2.
“Anda harus terus menggali dan itu sulit. Datang ke sini (ke Everton) tiga bulan lalu bersama staf saya yang luar biasa, orang-orang positif yang bekerja sangat keras untuk berusaha mengubah banyak hal, dan kemudian ditanggapi para pemain dan penggemar… Klub ini spesial dan malam ini saya sangat bangga menjadi manajer Everton.”
Lampard yang pernah memenangkan hampir segalanya bersama Chelsea ketika menjadi pemain. Turut menyambut kedatangan suporter Everton yang turun ke lapangan.
Ia ikut dalam euforia para suporter yang berduyun-duyun turun ke lapangan Goodison Park untuk merayakan keberhasilan tersebut. (fat)