Bogor (pilar.id) – Kasus Covid-19 di Kota Bogor yang masih tinggi, dan sebagian berasal dari lingkungan pendidikan, membuat Pemerintah Kota Bogor di Provinsi Jawa Barat belum berencana melaksanakan kembali pembelajaran tatap muka di sekolah.
Hal ini disampaikan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Sabtu (12/2/2022). Ia mengatakan, data kasus Covid-19 harian menunjukkan sekitar 240 dari 500 lebih orang yang tertular Covid-19 adalah guru, tenaga kependidikan, dan siswa.
“Jadi kami belum ada rencana membuka kembali PTM (pembelajaran tatap muka),” tegasnya. Dijelaskan, sejak awal Januari 2022, jumlah warga sekolah yang tertular Covid-19 meningkat dari puluhan menjadi beberapa ratus orang.
Berdasar pantauan Dinas Kesehatan Kota Bogor, kasus penularan yang terjadi pada warga sekolah juga termasuk dalam tren penularan Covid-19.
Jumat (11/2/2022) lalu, jelasnya, secara keseluruhan kasus Covid-19 di Kota Bogor bertambah 621, lebih banyak dari angka kasus pada hari sebelumnya, yang tercatat 611. Sementara sebanyak 283 dari total 801 tempat tidur di fasilitas isolasi yang disiapkan bagi pasien Covid-19 telah terisi pada Rabu (9/2/2022) lalu.
Penderita Covid-19 yang menjalani karantina terdiri atas 156 warga Kota Bogor, 81 warga Kabupaten Bogor, dan 46 warga dari daerah lain. (ade/hdl/antara)