Bogor (pilar.id) – Jembatan Cibalok yang terletak di Jalan Raya Tajur, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, mengalami ambles pada Jumat (13/10/2023) malam. Diduga ini akibat pengikisan.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menginformasikan bahwa jembatan ini masih dapat dilalui, meskipun dengan adanya penyempitan jalur. Oleh karena itu, untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, petugas gabungan dari Satlantas Polresta Bogor Kota dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor akan menerapkan rekayasa lalu lintas.
“Jalur masih bisa dilewati dua arah, tetapi akan ada pembatasan. Selama proses perbaikan, kita akan menerapkan pembukaan dan penutupan jalur secara situasional. Namun, sebaiknya warga menghindari terutama kendaraan berat untuk melewati jalur ini,” kata Bima Arya pada Sabtu (14/10/2023).
Bima Arya juga menganjurkan pengendara, terutama kendaraan roda empat, untuk menggunakan jalur alternatif seperti tol, Jalan Regional Ring Road (R3), atau Cipaku. Jalan Raya Tajur telah sering mengalami kepadatan lalu lintas di beberapa titik sebelum insiden ambles jembatan terjadi.
Sebelumnya, Bima Arya meninjau langsung Jembatan Cibalok di Jalan Raya Tajur, Bogor Timur, yang mengalami ambles akibat pengikisan. “Dilaporkan pada sore sekitar jam 5, terjadi longsor di bawah Jembatan Cibalok di Jalan Raya Tajur ini karena ada semacam air terjun (kucuran air) dan terjadi pengikisan sehingga mengakibatkan pondasi jembatan ini ambruk di bawah. Ini memang faktor alamiah,” ungkap Bima Arya pada Jumat malam (13 Oktober 2023).
Pemerintah Kota Bogor segera berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk melakukan perbaikan. “Mudah-mudahan Kementerian PUPR dapat menanganinya secepatnya dan sekaligus menghentikan kucuran air agar tidak ada pengikisan lagi dan kerusakan lebih lanjut. Proses perbaikan diperkirakan akan memakan waktu sekitar satu bulan,” tambah Bima.
Selama proses perbaikan, lalu lintas masih bisa berjalan dengan pembatasan jalur. Petugas gabungan dari Satlantas Polresta Bogor Kota dan Dishub Kota Bogor akan memonitor situasi dan menerapkan rekayasa lalu lintas. Dalam hal ini, kendaraan berat dilarang untuk melewati jembatan tersebut.
Amblesnya pondasi jembatan ini juga berdampak pada pasokan air PDAM. Perbaikan akan melibatkan pemutusan aliran air sementara. “Pipa PDAM juga terdampak. Kami berharap pemutusan aliran air ini tidak akan berlangsung lama, tetapi akan berdampak pada warga di daerah Sindangrasa, Muara Tegal hingga Babadak. Proses perbaikan akan dilakukan segera,” pungkas Bima Arya. (ret/hdl)