Semarang (pilar.id) – Pelatih Dewa United Johannes Hendrikus Olde Riekernik mengaku kecewa atas keputusan wasit serta hadiah penalti yang didapat PSIS Semarang.
Reikernik menyayangkan gol pinalti PSIS Semarang sebagai pembuka kemenangan lawan. Dewa United tertinggal 1-0 dan membuat permaianan kurang kondisif.
Selain itu, gol kedua Hari Nur juga dipermasalahkan Reikenik, ia menilai gol striker PSIS tersebut berbau offside.
Secara keseluruhan ia menyatakan keputusan wasit sangat merugikan Dewa United yang dalam performa tren bagus belum pernah kalah selama enam pertandingan sebelumnya.
PSIS Semarang sukses membuat rekor dengan memberikan kekalahan pertama Dewa United.
“Ada dua hal, kita di Belanda punya sistem var dan wasit bisa cek segala keputusannya. Contohnya misal penalti atau gol kedua itu offside dan kalian harus mengambil keputusan. Memang sulit keputusannya, tapi ini ide yang baik untuk memulai level tertinggi. Itu poin pertama,” katanya.
Namun secara fair pula Reikernik menyampaikan bahwa permainan PSIS Semarang cukup apik. Terutama pada babak pertama yang menguasai lini tengah.
Karenanya, ia langsung mengubah stategi permainan di babak kedua dan berhasil kembali menguasai lini tengah. Hasilnya dua gol tercipta.
“Yang kedua kita bisa menyalahkan diri sendiri karena di babak pertama Semarang bermain baik di babak kedua kita ubah dan lebih mengkontrol permainan dan membuat peluang dan lini tengah stabil. Ini menjadi pelajaran baik untuk kita,” katanya.
Pemain Dewa United, Rangga Muslim Perkasa juga menyayangkan kinerja wasit karena berkat keputusannya PSIS berhasil mencetak dua gol dan membuat timnya terbebani.
“Saya ingin menyampaikan keputusan wasit yang saya rasa ini tidak bagus buat kami. Moment wasit mengambil keputusan salah dipertandingan dan membuat tensi cukup tinggi dan sangat melelahkan,” katanya. (Aam)