Surabaya (pilar.id) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, meresmikan pengoperasian master meter oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada di Jalan Tambak Dalam Baru gang 9, Kecamatan Asemrowo, Surabaya, pada Rabu (8/5/2024). Setelah 20 tahun, akhirnya ratusan warga dapat menikmati air PDAM.
Master meter merupakan metode penyediaan air berbasis komunitas melalui satu meter induk yang didistribusikan ke rumah-rumah warga. Ini memberikan akses air bersih melalui meter besar yang dikelola oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM), yang bertugas sebagai penghubung antara pengguna master meter dan PDAM.
Wali Kota Eri menyatakan bahwa di kawasan Jalan Tambak Dalam Surabaya, seharusnya 500 rumah tangga sudah mendapat air PDAM, namun saat ini baru 265 rumah tangga yang terlayani. Oleh karena itu, ia meminta PDAM untuk menyelesaikan pengaliran air bagi rumah tangga yang belum terlayani hingga bulan Juni 2024.
“Sisanya akan diselesaikan hingga Juni 2024. Saya akan kembali pada bulan Juni untuk memastikan semuanya sudah terpasang sehingga warga Surabaya dapat menikmati air PDAM,” ujar Wali Kota Eri.
Ia mengungkapkan kebahagiannya karena akhirnya kawasan Jalan Tambak Dalam Surabaya telah terhubung dengan air PDAM melalui program master meter. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah dan PDAM membuahkan hasil, meskipun ada beberapa kendala terkait regulasi.
“Ada tanah-tanah yang bukan milik pribadi, seperti di Tambak Dalam ini, yang sudah 20 tahun lebih tidak mendapat pasokan air PDAM. Namun, berkat kerjasama dengan PDAM, sekarang warga yang sebelumnya tidak terlayani dapat menikmati air bersih,” ungkapnya.
Pemerintah Kota Surabaya bersama PDAM akan terus mencari solusi untuk mengatasi daerah-daerah yang belum terlayani air PDAM.
Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Arief Wisnu Cahyono, menjelaskan bahwa master meter adalah sistem yang memungkinkan PDAM untuk melayani pelanggan yang tidak dapat dilayani oleh Pasang Baru PDAM.
“Dengan master meter, PDAM memastikan distribusi air yang merata dan efektif di seluruh Kota Surabaya. PDAM berkomitmen untuk memastikan layanan yang optimal bagi semua pelanggan,” katanya.
Hingga saat ini, PDAM telah memasang master meter di 220 titik dan telah memberikan manfaat bagi 10.266 rumah tangga. “Di Tambak Dalam, ada 500 rumah tangga, yang selama ini membayar air sebesar Rp30.000 per kubik. Dengan master meter, biaya tersebut hanya Rp5.000 per kubik,” tambahnya.
PDAM akan terus memantau pelayanan air berbasis komunitas melalui meter induk, dan akan berkoordinasi dengan KSM setempat untuk memastikan penggunaan air yang benar dan tidak disalahgunakan.
Muhammad Wahyudi, warga setempat, menyambut baik pemasangan master meter PDAM ini setelah 20 tahun mengalami kesulitan akses air bersih. “Kami sangat berterima kasih kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan PDAM karena program ini sangat dibutuhkan oleh warga,” ucapnya. (rio/ted)