Surabaya (pilar.id) – Tempe adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari fermentasi biji kedelai dengan menggunakan kapang Rhizopus oligosporus. Makanan ini telah dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sejak ribuan tahun yang lalu dan telah terbukti memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.
Selai di Indonesia, tempe juga populer di sejumlah negara, khususnya kawasan yang memiliki komunitas besar orang Indonesia. Negara-negara tersebut antara lain Belanda, Amerika Serikat, Australia, Jepang, Kanada, hingga Malaysia dan Jerman.
Di negara-negara tersebut, tempe biasanya dijual di toko-toko makanan Indonesia atau toko-toko makanan sehat. Selain itu, ada juga beberapa produsen tempe yang memproduksi tempe untuk pasar internasional. Seperti Tempeh Queen, produsen tempe asal Belanda yang telah berdiri sejak tahun 1985, Brothers, produsen tempe asal Amerika Serikat yang telah berdiri sejak tahun 2010, ada juga perusahaan produksi tempe di Australia yang berdiri sejak tahun 2012.
Meskipun tempe dapat diperoleh di beberapa negara lain, namun tempe Indonesia tetaplah yang paling populer. Hal ini karena tempe Indonesia memiliki cita rasa yang khas dan unik. Selain itu, konsumen tempe di dunia juga percaya, makanan ini memiliki khasiat tempe yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Kaya protein
Tempe merupakan sumber protein nabati yang sangat baik. Protein merupakan nutrisi penting untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan fungsi tubuh yang optimal. Satu porsi tempe (100 gram) mengandung sekitar 16 gram protein, yang setara dengan 32% dari kebutuhan protein harian orang dewasa.
Mudah dicerna
Kacang-kacangan, termasuk kedelai, umumnya sulit dicerna oleh tubuh. Namun, proses fermentasi pada pembuatan tempe membuat protein kedelai menjadi lebih mudah dicerna. Hal ini karena enzim yang dihasilkan oleh kapang Rhizopus oligosporus memecah protein kedelai menjadi bentuk yang lebih sederhana.
Antioksidan
Tempe mengandung berbagai senyawa antioksidan, seperti isoflavon, saponin, dan vitamin E. Antioksidan berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, dan Alzheimer.

Menjaga kesehatan jantung
Tempe mengandung isoflavon, yang merupakan fitoestrogen yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Selain itu, tempe juga mengandung serat pangan yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
Meningkatkan kesehatan tulang
Tempe mengandung kalsium dan fosfor yang penting untuk kesehatan tulang. Kalsium berperan dalam pembentukan dan pertumbuhan tulang, sedangkan fosfor membantu menjaga kekuatan tulang.
Meningkatkan kesehatan pencernaan
Tempe mengandung serat pangan yang dapat membantu melancarkan pencernaan. Serat pangan juga dapat membantu mencegah sembelit dan diare.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Tempe mengandung vitamin B12 yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Vitamin B12 membantu produksi sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke sel-sel sistem kekebalan tubuh.
Dengan berbagai manfaatnya bagi kesehatan, tempe merupakan makanan yang sangat baik untuk dikonsumsi. Tempe dapat diolah menjadi berbagai macam hidangan, mulai dari tempe goreng, tempe bacem, tempe orek, hingga tempe mendoan.
Tetapi untuk memperoleh khasiat tempe, konsumen juga perlu memperhatikan bentuk tempe yang sehat. Misal, pilih tempe yang berwarna putih bersih dan tidak ada bau asam, masih utuh dan tidak ada bagian yang hancur, dan jika memungkinkan, pilih tempe yang dibuat dari kedelai organik.
Tempe merupakan makanan yang murah dan mudah didapatkan. Oleh karena itu, tempe dapat menjadi pilihan yang tepat untuk Anda yang ingin menjaga kesehatan. (ret/ted)