Jakarta (pilar.id) – Amber Heard menangis sesenggukan saat bersaksi di pengadilan. Apalagi saat mengaku, mantan suaminya, Johnny Depp, pernah melakukan kekerasan seksual dengan botol dan mengancam hidupnya tak lama setelah mereka menikah.
Heard yang bersaksi dalam kasus defamasi yang diajukan Depp mengatakan, dia mengunjungi Depp di Australia sekitar sebulan setelah menikah pada awal 2015. Saat itu Depp tengah syuting film kelima Pirates of the Caribbean.
Pada malam pertama, kenang Heard, mereka sudah berencana akan makan malam di rumah yang mereka tempati. Tiba-tiba suasana romantis yang terbangun itu berubah jadi pertengkaran hebat.
Depp, kata pemeran Mera di Aquaman itu, dalam kondisi mabuk karena minum alkohol. Lalu mendorongnya ke kulkas dan sambil memegang lehernya. Merasa terancam, ia langsung berusaha melepaskan diri dan naik ke lantai atas.
Sesudahnya, ia kembali dengan gaun malam dan melihat Depp masih bangun. Heard meminta Depp untuk makan karena mereka belum makan malam. Tapi Depp bersikap agresif dan melempar botol-botol yang kemudian pecah di dekat Heard.
Aktor itu bahkan diklaim merobek gaunnya hingga telanjang, dan melempar Heard ke meja ping-pong sebelum memasukkan botol ke dalam organ intimnya.
“Dia memasukkannya ke dalam tubuh saya berkali-kali,” kata Heard sambil menangis saat mendeksripsikan kejadian itu. Dia mengatakan, dia berharap waktu itu botol yang dipakai bukan botol yang pecah. Kepada juri di persidangan, Heard mengatakan Depp berkali-kali berkata, “Aku akan membunuhmu.”
“Saya takut,” kata Heard. “Saya baru menikahinya”. Beberapa bulan kemudian, di rumah mereka di Los Angeles, Heard mengaku Depp mematahkan hidungnya dan menarik rambutnya dalam kejadian lain.
Depp menuntut Heard sebesar 50 juta Dollar AS, mengatakan sang mantan istri menodai namanya ketika mengklaim dia adalah korban kekerasan domestik. Heard balas menuntut 100 juta dolar AS, mengatakan Depp menodai namanya karena menyebutnya pembohong. (hdl/ant)