Gresik (pilar.id) – Sejumlah pedagang di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mengaku jika belum bisa menerapkan kebijakan minyak goreng satu harga. Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah mematok harga Rp 14 ribu sesuai keputusan.
Mida, salah satu pedagang di Pasar Baru, Gresik, Jumat mengakui, harga rata-rata di pasar tradisional masih harga di angka Rp 38 ribu per dua liter. Artinya harga per liter adalah Rp 19 ribu.
“Pemerintah tidak bisa seenaknya meminta menjual Rp14 ribu, sebab (harga) kulakannya cukup tinggi, Dan minyak yang murah yang diminta pemerintah masih berada di pasar modern, belum sampai ke sini,” kata Mida.
Perempuan 45 tahun ini mengaku, dari harga jualnya, ia cuma mengambil keuntungan Rp500 per dua liter. “Semua merek mulai Sunco, Sania, Bimoli dan lainnya kami jual Rp38 ribu per dua liter, sebab kulakannya Rp37.500. Kalau pemerintah memberikan kiriman minyak subsidi akan kami ikuti, dan saat ini masih belum,” katanya.
Pedagang lain, Arya, juga mengatakan hal yang sama. Katanya, ia masih menunggu minyak goreng pemerintah yang bisa dijual murah. Untuk saat ini, ia keberatan jika memberlakukan penyetaraan harga dengan minyak yang ada.
“Ya kalau nanti ada kiriman baru bisa harga murah. Tentu, kami siap menjual sama seperti di toko modern Rp14 ribu per liter,” katanya.
Sementara itu, untuk harga minyak curah rata-rata di Gresik mencapai Rp20 ribu per kilogram. Atau botol besar ukuran 1, 5 liter harganya mencapai Rp 26 ribu.
“Untuk minyak dengan harga murah, mulai Gresik Kota sampai wilayah Manyar sudah habis, kalau pun ada itu hanya boleh 2 liter per orang. Pernah membeli di toko modern, antre panjang, dan ternyata sudah habis,” ucap Rosyidah salah satu pembeli.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menetapkan kebijakan satu harga untuk minyak goreng sebesar Rp14 ribu per liter sejak 19 Januari 2022. Kebijakan itu, merupakan upaya lanjutan menjamin ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau.
Melalui kebijakan itu, seluruh minyak goreng baik kemasan premium maupun sederhana akan dijual dengan harga setara Rp14 ribu per liter untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga serta usaha mikro dan kecil. (usm/hdl/antara)