Surabaya (pilar.id) – Dalam kunjungannya di Rumah Potong Hewan (RPH) Halal Pegirian, Surabaya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memastikan bahwa hewan ternak yang akan dikurbankan dalam keadaan sehat dan terbebas dari Penyakit Lumpy Skin (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Dijelaskan, RPH Pegirian telah mendapatkan sertifikasi halal dan sertifikat NKV. Dengan luas tanah sebesar 20 ribu m², RPH ini memiliki kapasitas pemotongan sebanyak 300-400 ekor.
Sebelum pemotongan, RPH ini dapat menampung hingga 700 ekor hewan, dan rata-rata jumlah pemotongan per hari mencapai 130 ekor.
Lebih lanjut, dari total jumlah sumber daya manusia (SDM) di RPH Pegirian, terdapat 4 petugas AMPM, 4 penyelia Halal, 2 juleha, dan 34 penjagal. Jam operasional pemotongan biasanya dimulai pukul 23.00 WIB.
Menurut data Dinas Peternakan Jawa Timur, terdapat 130 Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPH-R) yang tersebar di 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Namun, pada hari-hari besar seperti Hari Raya Idul Adha, pemotongan hewan kurban juga diizinkan dilakukan di luar RPH dengan tetap memperhatikan aturan agama, kesehatan masyarakat veteriner, dan kesejahteraan hewan.
Pada tahun 2022, tercatat terdapat 19.764 tempat di luar RPH yang melakukan pemotongan hewan kurban.
Untuk juleha, terdapat 130 juleha yang bekerja di RPH-R dan telah memiliki sertifikat. Selain itu, terdapat 635 juleha yang tergabung dalam anggota DPW Juleha Indonesia Jawa Timur.
Dari jumlah tersebut, 105 orang telah memiliki sertifikat kompetensi dari BNSP, dan 530 orang lainnya direncanakan akan mengambil sertifikasi. Anggota DPW Juleha Indonesia adalah juru sembelih halal yang bekerja di tempat pemotongan hewan, pelaku usaha aqiqah, catering, dan bidang lainnya.
“Data dari Dinas Peternakan Jawa Timur menunjukkan bahwa kebutuhan hewan kurban di Jawa Timur sudah tercukupi. Alhamdulillah,” ungkap Gubernur Khofifah.
Berdasarkan data Dinas Peternakan Jawa Timur, proyeksi kebutuhan ternak kurban di Jawa Timur tahun 2023 mencapai 304.108 ekor, sementara ketersediaan hewan kurban di Jawa Timur mencapai 2.014.660 ekor, termasuk sapi, kambing, domba, dan kerbau. Dengan demikian, Jawa Timur masih memiliki surplus hewan kurban sebanyak 1.710.444 ekor.
Sebelumnya, Gubernur Khofifah juga telah melakukan peninjauan di sejumlah pusat penjualan hewan kurban di Jawa Timur. Ia memastikan bahwa hewan kurban tersebut telah divaksinasi untuk mencegah Penyakit Lumpy Skin (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Pemerintah Jawa Timur telah mengalokasikan sebanyak 5.764.350 dosis vaksin PMK, dan hingga saat ini telah terealisasi sebanyak 4.825.992 dosis vaksin. (hdl)