Landak (pilar.id) – Bahwa desa Nyiin Kecamatan Jelimpo menjadi salah satu desa yang angka stuntingnya masih tinggi yakni 25,7 persen ditahun 2021, dikarenakan kurangnya partisipasi PKK desa dalam memberikan pembinaan kepada masyarakat.
“Setelah dicek ke lapangan ternyata PKK desa tidak pernah rapat, kalau sering rapat pasti sudah paham dengan 10 Program Pokok PKK. Nah, setelah ini ibu-ibu kader PKK desa harus aktif kembali, untuk bisa membantu ibu-ibu di Desa Nyiin ini terutama dalam pembelajaran tumbuh kembang anak,” ungkap
Bupati Landak Karolin Margret Natasa saat melakukan sosialisasi percepatan penurunan angka stunting melalui 10 Program Pokok PKK di Desa Nyiin yang merupakan desa binaan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Landak bertempat di Halaman Kantor Desa Nyiin, Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak, Rabu (6/4/2022).
Ia menjelaskan bahwa desa harus mengaktifkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dengan standar 5 meja yakni pertama pendaftaran, kedua pengukuran tinggi badan dan berat badan, ketiga pencatatan, keempat penyuluhan gizi, dan yang kelima pelayanan kesehatan.
“Posyandu adalah dari dan untuk masyarakat. Jadi Posyandu itu untuk masyarakat, yang melaksanakan masyarakat dan bidan itu hanya membina, sehingga ada atau tidak adanya bidan maupun petugas kesehatan posyandu harus dilaksanakan. Jadi posyandu itu bukan kegiatan rutin puskesmas, tetapi kegiatan rutin masyarakat, karena ketemu Saya hanya mengingatkan,” terang Karolin.
Pada kunjungan kerja di Desa Nyiin Bupati Landak memberikan bantuan berupa tablet zat besi (Fe) untuk ibu hamil, MP ASI dan bibit ikan nila serta pakan ikan. (dinaprihatini)