Jakarta (pilar.id) – Lebaran Idul Fitri 2022 membutuhkan uang receh? Kini, masyarakat tak perlu repot lagi untuk mengantre sejak subuh untuk mendapatkan uang pecahan.
Pasalnya, Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan aplikasi Pintar guna mempermudah masyarakat melakukan penukaran uang receh pecahan kecil maupun besar.
“Masyarakat kini tidak perlu lagi berdesakan dan mencari-cari di mana mobil Bank Indonesia beroperasi. Karena sekarang lebih baik dengan aplikasi ini,” kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim, di Jakarta, Senin (4/4/2022).
Marlison menjelaskan, aplikasi Pintar milik BI ini sebenarnya sudah pernah digunakan dalam rangka penukaran uang peringatan kemerdekaan (UPK) ke-75, Republik Indonesia.
“Aplikasi Pintar ini adalah sebuah aplikasi dalam rangka pemesanan, penukaran uang secara online. Aplikasi pintar ini dulu kita gunakan pertama kali untuk penukaran UPK 75,” kata dia.
Penggunaannya sendiri cukup mudah. Nasabah hanya perlu membuka aplikasi Pintar, lalu memilih menu. Kemudian menentukan jumlah uang yang akan ditukarkan, termasuk memilih besaran pecahannya.
Nasabah juga dapat memilih lokasi dan jam penukaran. Ketika saatnya tiba, masyarakat cukup membawa bukti pemesanan, lalu datang ke lokasi yang dituju dan membawa uang sesuai jumlah penukaraan. “Dan saat itu juga akan dilayani,” kata Marlison.
BI, lanjut Marlison, telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp175,26 triliun untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan hingga lebaran Idul Fitri 2022. Angka tersebut naik 13,42 persen dibanding tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp154,5 triliun.
Masyarakat juga dapat menukarkan langsung di titik-titik pelayanan penukaran uang. BI sendiri telah menyiapkan layanan kas dan penukaran di 5.013 titik seluruh Indonesia, dan dibandingkan periode yang sama tahun lalu ada peningkatan dari 4.608 titik.
Adapun jumlah perbankan yang terlibat dalam aktivitas ini sebanyak 262 bank. Terdiri dari bank umum dan bank syariah sebanyak 73 bank, BPD sebanyak 27 bank, dan BPR serta BPR syariah sebanyak 162 bank.
“Untuk wilayah Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi) saja titiknya ada 453 titik, sementara di luar Jabodebek sisanya sebanyak 4.600 titik,” kata Marlison. (ach/hdl)