Jakarta (pilar.id) – Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menyatakan, penolakan lima partai terkait penundaa pemilu 2024 sangat melegakan. Lima partai yang menolak ialah PDI Perjuangan, Gerindra, Nasdem, Demokrat, dan PKS.
“Kekuatan lima partai tersebut ditambah DPD akan membuat ciut PKB, PAN dan Golkar. Itu melegakan,” kata Jamiluddin, Kamis (3/3/2022).
Meski demikian, kata dia, pihak sponsor akan terus menggalang berbagai elemen masyarakat untuk menyuarakan penundaan pemilu. Suara dari berbagai elemen masyarakat inilah yang akan mereka gunakan untuk menekan MPR agar mengamandemen UUD 1945.
Mereka ini tentulah para elite negeri yang ingin lebih lama berkuasa. Bagi mereka, menunda pemilu berarti memperlama mengumpulkan pundi-pundi ekonomi.
Karena itu, kelompok elite tersebut bersama para oligarki akan terus mengelorakan penundaan pemilu. Pembentukan pendapat umum akan dilakukan secara intensif sampai MPR nantinya tidak punya daya lagi untuk menolaknya.
Untuk mencegah hal itu, semua elemen masyarakat yang pro demokrasi dan konstitusi harus bersama-sama menolak penundaan pemilu. Elemen masyarakat ini akan menguatkan partai politik dan DPD yang sudah dari awal menolak penundaan pemilu.
“Kekuatan masyarakat yang pro demokrasi dan konstitusi bersama lima partai politik dan DPD akan menjadi kekuatan untuk menghentikan keinginan para elite dan para oligarki menunda pemilu. Mereka ini harus dilawan dengan cara apa pun demi tegaknya demokrasi di Tanah Air ,” pungkas mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini. (her/hdl)