Jakarta (pilar.id) – Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, mengumumkan bahwa minat kalangan anak muda untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia mengalami pertumbuhan positif, mencapai 79 persen dari total 12 juta investor domestik.
BEI melaporkan bahwa fenomena ini turut menambah kinerja positif pasar bursa sepanjang tahun ini, meskipun dihadapi berbagai tekanan baik dari dalam negeri maupun internasional.
Dalam sambutannya di acara Penutupan Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (29/12), Iman Rachman menyatakan bahwa investor ritel berusia di bawah 40 tahun menyumbang sebesar 79 persen dari total investor domestik.
Iman menyebut hal ini sebagai pencapaian yang membanggakan, dengan keyakinan investor institusi domestik yang terlihat dari kontribusi perdagangan harian yang kembali mencapai kisaran 30 persen.
“Kami melihat pergerakan IHSG yang semula fluktuatif akhirnya kembali ke zona positif, dengan pertumbuhan pasar mencapai lebih dari 24 persen atau setara dengan lebih dari $760 miliar pada tahun ini. Nilai kapitalisasi pasar saham mencatat rekor tertinggi pada 28 Desember 2023, mencapai Rp11.762 triliun,” ungkap Iman, seperti dikutip dari voaindonesia.com.
Tingginya minat investor terlihat dari banyaknya perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di tahun ini. Sebanyak 79 perusahaan baru telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2023, jumlah terbanyak sepanjang sejarah dan tertinggi di antara bursa global di kawasan ASEAN.
Iman menekankan bahwa BEI terus meningkatkan aktivitas sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, dengan lebih dari 18 ribu kegiatan edukasi yang telah dilaksanakan dan melibatkan lebih dari 3,1 juta peserta sepanjang tahun 2023. Upaya ini dilakukan melalui berbagai saluran distribusi untuk terus mendukung pertumbuhan partisipasi investor di pasar modal Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, menyatakan bahwa pasar modal Indonesia berhasil mencatat kinerja yang memuaskan pada tahun ini meskipun dihadapi berbagai tantangan, seperti tingginya suku bunga bank sentral global dan pengetatan kebijakan moneter di sejumlah negara maju.
Pertumbuhan IHSG sepanjang tahun 2023 mencapai 6,62 persen year to date, menempatkannya sebagai yang terbaik kedua di kawasan ASEAN setelah Vietnam. Nilai kapitalisasi pasar saham Indonesia yang mencapai Rp11.762 triliun juga merupakan yang tertinggi di kawasan ASEAN.
Dengan terus meningkatnya minat dan kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal Indonesia, OJK memperkuat komitmennya untuk melindungi investor dengan menerbitkan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) pada Januari 2023. Inarno menyatakan bahwa UU P2SK memperkuat fungsi, tugas, dan wewenang OJK dalam mengatur, memberikan izin, membina, dan mengawasi industri pasar modal.
“Pada 2024, OJK telah menyiapkan berbagai program prioritas untuk pengembangan pasar dan peningkatan perlindungan investor, termasuk tindak lanjut UU P2SK melalui penyusunan regulasi turunannya,” tambah Inarno. (usm/hdl)