Jakarta (pilar.id) – Presiden Joko Widodo mengumumkan, dana yang terkumpul melalui Pandemic Fund mencapai US$1,5 miliar atau setara Rp23 triliun. Pandemic Fund terbentuk di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang bertujuan untuk merespons masalah kesehatan atau pandemi di masa depan.
“Hasil yang konkret telah dihasilkan, terbentuknya Pandemic Fund yang sampai hari ini terkumpul 1,5 bilion US dolar,” kata Jokowi, Kamis (17/11/2022).
Selain itu, selama penyelenggaraan G20 juga terbentuknya operasionalisi Resilience and Sustainability Trust (RST) di bawah International Monetary Fund (IMF) sebesar USD81,6 miliar. Jokowi menyampaikan dana tersebut digunakan untuk membantu negara-negara yang menghadapi krisis.
“Kemudian juga, Energy Transition Mechanism, khususnya untuk Indonesia, memperoleh komitmen dari just energy transition partnership (JETP) sebesar USD 20 miliar,” kata Jokowi.
Jokowi melanjutkan, G20 juga menyepakati 30 persen dari daratan dunia dan 30 persen lautan dunia dilindungi di tahun 2030. Selain itu, melanjutkan komitmen mengurangi degradasi tanah sampai 50 persen tahun 2040 secara sukarela.
“Saya kira hasil yang konkret itu, meskipun banyak sekali sebetulnya hasil-hasil yang lainnya,” kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, G20 adalah forum ekonomi, finansial, dan pembangunan. Menurutnya, G20 bukanlah forum politik. “Jadi jangan ditarik-tarik ke politik,” kata dia. (ach/din)