Surabaya (pilar.id) – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Surabaya mengadakan Diskusi Catatan Demokrasi Indonesia di Café Mahabarata dengan dihadiri lebih dari 100 peserta, termasuk narasumber dari tiga partai pendukung calon presiden pada Pemilu 2024, yaitu Nasdem, Gerindra, dan Direktur PUSAD Universitas Muhammadiyah Surabaya, Satria Unggul Wicaksana, sedangkan perwakilan dari PDIP berhalangan hadir.
Dari rilis PC IMM Surabaya, Senin (14/1/2024), diskusi dibuka oleh Perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya, Muhammad Jemadi. Beliau menyatakan apresiasi terhadap adanya ruang diskusi ini untuk meningkatkan keberlanjutan demokrasi di Indonesia.
“Anak muda harus peka terhadap isu-isu politik dan kebangsaan, meskipun Muhammadiyah secara organisasi tetap pada khittahnya tidak terlibat dalam politik praktis. Akan tetapi, edukasi politik harus tetap diperkuat bagi kader-kader di Muhammadiyah agar nantinya dapat memberikan pencerahan pada panggung politik Indonesia,” ujar Muhammad Jemadi.
Ketua Umum PC IMM Kota Surabaya, Ramadhani Jaka Samudra, menyampaikan bahwa acara diskusi “Catatan Demokrasi Indonesia” ini merupakan usaha untuk membangkitkan naluri kritis mahasiswa Muhammadiyah Kota Surabaya menjelang pesta demokrasi. Ia berharap agar mahasiswa dapat lebih berkontribusi dalam dinamika politik melalui diskusi dan dialog.
“Melalui acara ini, harapannya edukasi politik dapat mencapai mahasiswa dan masyarakat. Sehingga, semua elemen masyarakat dapat memahami isu-isu publik yang sedang berkembang dan meningkatkan partisipasi dalam demokrasi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Nadief Rahman Haris, menjelaskan bahwa tujuan acara ini adalah agar mahasiswa, terutama mahasiswa Muhammadiyah Surabaya, dapat berkontribusi dalam pembangunan demokrasi di Indonesia.
“Sebagai usaha kontribusi mahasiswa Muhammadiyah dalam demokrasi, yang notabene berfokus pada bidang akademik, kami mengajak mereka untuk membaca, menulis, dan berdiskusi. Ketiga elemen ini tercermin dalam tulisan mengenai kisah-kisah demokrasi di Indonesia, yang kemudian diwujudkan dalam buku ‘Catatan Demokrasi Indonesia’ yang diluncurkan dalam acara ini,” papar Nadief.
Ditambahkannya, sebagai Mahasiswa Muhammadiyah yang bergerak berdasarkan intelektualitas, melalui diskusi ini diharapkan dapat memicu dialog antar elemen masyarakat. Tujuannya agar hasil diskusi ini dapat memberikan dampak positif bagi bangsa dan negara Indonesia. (ipl/hdl)