Klaten (pilar.id) – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, hanya memberikan komentar pendek mengenai kemungkinan Partai Demokrat mendekat ke partainya.
Di depan awak media saat melakukan peninjauan pelayanan dan penanganan kasus stunting di Kabupaten Klaten pada Sabtu (2/9/2023), Puan menyebut jika kemungkinan itu bisa saja terjadi.
“Kami selalu menjaga jalur komunikasi terbuka,” kata Puan Maharani. Apalagi sebelumnya, ia pernah bertemu Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pertengahan Juni lalu.
AHY menjelaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan upaya sinergi antara kedua partai dalam menghadapi Pemilu 2024. Kedua partai ini memiliki pengalaman yang signifikan sebagai partai pemerintah dan oposisi, suatu aspek yang jarang terjadi.
Walaupun dalam dua dekade terakhir Partai Demokrat dan PDIP seringkali memiliki perseteruan, pertemuan tersebut dianggap sebagai kesempatan untuk melupakan konflik masa lalu dan membangun hubungan yang lebih positif di masa depan. “Saya tidak ingin membahas masa lalu,” tegas AHY ketika itu.
Spekulasi tentang potensi koalisi semakin menguat setelah Partai Demokrat baru-baru ini keluar dari koalisi yang mendukung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres). Keputusan ini muncul setelah Anies Baswedan tidak memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden (Cawapres), meskipun Partai Demokrat sebelumnya telah memberikan dukungannya.
Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) juga dilaporkan telah dideklarasikan sebagai calon wakil presiden (Cawapres) untuk mendampingi Anies Baswedan dalam Pemilu Presiden 2024.
Situasi ini menimbulkan tekanan pada Partai Demokrat, yang sebelumnya telah mengambil posisi kuat dalam mendukung Anies Baswedan. (hdl)