Jakarta (pilar.id) – Pemerintah Indonesia telah membentuk Emergency Medical Team (EMT) dan mengirimkan 119 relawan untuk berangkat ke Turki dan Suriah.
EMT Indonesia ini, terdiri dari beberapa organisasi seperti Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), TNI-Polri serta organisasi kemasyarakatan lainnya.
Relawan kesehatan yang tergabung dalan EMT Indonesia ini, dikirmkan ke Turki dan Suriah untuk membantu proses penanganan korban gempa yang mengguncang kedua negara.
Tim EMT Indonesia ini akan fokus menangani kegawatdaruratan awal korban gempa seperti kasus-kasus yang berkaitan dengan patah tulang dan cedera lainnya, penanganan kasus-kasus emergensi anak dan bayi baru lahir, ibu hamil dan baru melahirkan, serta kasus medis lainnya yang dibutuhkan.
Tim Kemanusiaan juga sudah mempersiapkan Rumah sakit lapangan dengan peralatan dan logistik yang dibutuhkan.
Relawan tim medis yang dikirimkan selain berasal dari Pusat Krisis Kemanusiaan PB IDI, juga berasal dari organisasi profesi dibawah naungan PB IDI, seperti Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Anestesi Indonesia (PERDATIN), Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI), Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI), serta epidemiolog.
“IDI akan selalu menjadi mitra strategis pemerintah dalam situasi apapun terutama dalam kondisi darurat, karena dalam situasi seperti ini dibutuhkan kemampuan untuk menyatukan tim medis dengan keahlian yang sangat spesifik,” kata Ketua PB IDI, dr Moh Adib Khumaidi.
Relawan yang dikirimkan melalui EMT Indonesia ini akan mewakili nama Pemerintah Indonesia untuk melakukan kerja-kerja kemanusiaan di Turki dan Suriah.
Para relawan nantinya juga akan menyatu bersama relawan medis dari seluruh dunia untuk membantu korban gempa di Turki dan Suriah yang menurut data terbaru, telah memakan korban sebanyak 33,181 meninggal dunia di kedua negara.
Pemberangkatan relawan dari EMT Indonesia yang dikirmkan dalam satu pesawat tersebut, juga dihadiri oleh Ketua Umum PB IDI, dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT bersama Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, dan Sekjen Kementerian Kesehatan RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha. (fat)