Jakarta (pilar.id) – Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menilai sejumlah menteri sudah tak fokus bekerja lagi. Bahkan mereka berani menggunakan fasilitas negara, termasuk sumber pendanaan negara untuk melakukan kampanye terselubung.
“Ada menteri yang kebelet nyalon. Menggunakan seluruh sumber daya, bahkan sumber dana untuk kegiatan yang menopang kenarsisannya tadi, untuk nyalon itu. Padahal nggak ada partainya itu,” kata Masinton, di Jakarta, Sabtu, di Jakarta (11/6/2022).
Masinton juga menyoroti kinerja Kementerian Perdagangan (Kemendag). Menurutnya, persoalan minyak goreng menjadi catatan khusus untuk Kemendag dan menuntut untuk segera dilakukan evaluasi.
Sebagai aktivis reformasi, Masinton paham betul gejolak harga kebutuhan pokok lebih banyak dipicu oleh krisis politik. Karena itu, ia merasa heran saat ini tidak ada krisis politik yang melanda Indonesia namun antrian minyak goreng masih saja terjadi di beberapa daerah.
“Tidak ada dalam satu masa periode pemerintahan terjadi rakyat ngantri berbulan-bulan, dari era Bung Karno ke Orde Baru juga tidak ada itu ngantri sampai berbulan-bulan berkaitan dengan kebutuhan pokok,” tegasnya.
Karena itu, Masinton setuju kocok ulang kabinet. Namun, menteri yang masuk di kabinet harus benar-benar yang memiliki fokus dan berkinerja baik.
Sementara itu, politikus PAN Ahmad Yohan menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait reshuffle kabinet. PAN juga siap mengisi pergantian kepemimpinan di sejumlah kementerian.
“Terkait menteri ya, PAN sudah kebal, mau dikasih, nggak dikasih terserah presiden,” kata Yohan. (ach/din)