Jakarta (pilar.id) – Hasil versi hitung cepat (quick count) Pemilu 2024 dari beberapa lembaga menunjukkan kemenangan pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Centre for Strategic and International Studies (CSIS) memastikan bahwa kemenangan tersebut dapat diraih dalam satu putaran, menegaskan bahwa demokrasi tetap menjadi pilihan terbaik bagi Indonesia.
Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, mengatakan bahwa kemenangan Prabowo-Gibran sudah diprediksi seiring dengan terus meningkatnya elektabilitas mereka menjelang Pemilu 2024. Hasil quick count dari berbagai lembaga survei menunjukkan kemenangan di kisaran 57-58 persen.
“Dengan torehan tersebut hampir dipastikan pemilu presiden akan berlangsung dalam satu putaran. Rekor tersebut berhasil memecahkan capaian Presiden Joko Widodo sebesar 55,50 pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 silam,” ujar Arya.
Berdasarkan estimasi perolehan suara dari quick count yang dilakukan CSIS bersama Cyrus Network (CN), Prabowo-Gibran unggul di hampir semua wilayah Indonesia dengan dukungan yang signifikan dari Koalisi Indonesia Maju. Arya menyatakan bahwa hasil ini memenuhi syarat kemenangan dalam Pasal 6 (3) Undang-Undang Dasar 1945.
Arya juga menjelaskan bahwa faktor-faktor seperti split-ticket voting, dukungan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU), persepsi positif terhadap kinerja pemerintah, dan kampanye yang efektif di platform TikTok turut berkontribusi pada kemenangan Prabowo-Gibran.
Meskipun potensi kemenangan Prabowo-Gibran sudah terdeteksi sejak awal, hasil quick count ini memberikan gambaran awal yang signifikan. Arya menegaskan bahwa demokrasi tetap menjadi pilihan terbaik untuk Indonesia dalam menghadapi tantangan masa depan.
“Dalam setiap pemilu kita menyaksikan kekuasaan itu naik dan turun. Perubahan-perubahan politik datang begitu cepat, sehingga kita tidak punya banyak waktu untuk beradaptasi. Demokrasi dengan segala catatannya, masih menjadi pilihan terbaik untuk kita sampai kapanpun,” pungkas Arya. (hen/hdl)