Jakarta (pilar.id) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengintensifkan pemantauan kondisi kesehatan calon petugas dalam proses rekrutmen Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk Pemilu 2024.
Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, menyatakan, “Pemilu 2019 kemarin memang benar terdapat sekitar 800-an, detailnya saya agak lupa, petugas yang mengalami kelelahan, dan bahkan ada yang meninggal dunia. Hal ini telah menjadi bagian dari evaluasi yang telah kami lakukan.”
Dalam evaluasi tersebut, KPU menemukan bahwa sebagian besar petugas KPPS yang meninggal pada Pemilu 2019 berusia di atas 50 tahun dan memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Penelitian dari Kementerian Kesehatan, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan diabetes adalah tiga penyakit komorbid terbanyak yang dialami oleh petugas KPPS Pemilu 2019.
Mengambil pelajaran dari pengalaman tersebut, KPU kini menerapkan seleksi lebih ketat dengan menetapkan batas usia calon petugas KPPS Pemilu 2024 maksimal 55 tahun. Selain itu, calon petugas harus dalam kondisi sehat dan tidak memiliki komorbid berat.
Hasyim menambahkan bahwa baik pemerintah pusat maupun daerah telah memberikan dukungan untuk memastikan kesejahteraan para petugas KPPS selama penyelenggaraan Pemilu 2024. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) telah diterbitkan untuk memastikan para petugas mendapatkan perlindungan sosial yang memadai.
“Instruksi tersebut sudah ditujukan kepada sejumlah menteri dan semua kepala daerah, berupa gubernur, bupati, wali kota. Jadi, salah satu segmen ketenagakerjaan yang diinstruksikan presiden untuk mendapatkan jaminan sosial adalah penyelenggara pemilu ini,” ujar Hasyim.
Pada Pemilu 2019, Kemenkes mencatat sebanyak 895 petugas KPPS meninggal dunia dan 5.175 petugas lainnya sakit di 28 provinsi. Provinsi dengan jumlah petugas KPPS meninggal terbanyak saat itu adalah Jawa Barat. Faktor-faktor seperti beban kerja berat, kelelahan, dan penyakit penyerta menjadi penyebab utama insiden tersebut. (usm/ted)