Surabaya (pilar.id) – Provinsi Jawa Timur terus mengembangkan sayapnya di bidang bisnis dan ekonomi ke skala internasional.
Melalui program Business Gathering & Mini Expo dengan para pengusaha di Jeddah, Arab Saudi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menyepakati kontrak ekspor berbagai komoditas atau produk Usaha Kecil Menengah (UKM) senilai Rp16,4 miliar.
Disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, kegiatan di Jeddah ini merupakan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi pelaku UKM.
“Kami membidik pasar Jeddah yang sangat strategis agar produk-produk UKM, khususnya di bidang makanan dan minuman, bisa mendapat akses di Arab Saudi,” kata Khofifah, Rabu (30/11/2022)
Ia menyebut, kontrak bisnis Rp16,4 miliar atau 1.043.750 Dollar AS itu meliputi tujuh kesepakatan perdagangan dalam bidang makanan dan minuman.
“Pertama, kontrak pembelian bolu ketan mendut dari UKM Jatim sebanyak 200 karton atau senilai 18.750 Dollar AS. Kedua, transaksi pembelian food and beverage asal Jatim dengan nilai 200.000 Dollar AS,” sebutnya
Dikatakan pula, transaksi pembelian food and beverage, kelapa, kacang dan teh hijau dengan nilai kontrak 220 ribu Dollar AS.
Keempat, transaksi pembelian makanan dari UKM Jatim Aira Food dengan pelak usaha Jeddah dengan nilai 85 ribu Dollar AS.
Kelima, transaksi bisnis antara CV Prosperous Bersama dari Jatim untuk pelaku usaha Jeddah pada komoditas saos kecap dan tomat senilai 250 ribu Dollar AS.
Keenam, kontrak bisnis antara UKM Namirah Ecoprint dengan pelaku usaha Jeddah untuk batik ecoprint di tahun 2023 hingga 2024 dengan nilai 100 ribu Dollar AS.
Terakhir, kontrak bisnis untuk kripik pisang dari UKM Jatim Aira Food ke pelaku usaha Jeddah Abdullah Maula Danilah untuk tahun 2023 dengan nilai 170 ribu Dollar AS.
Langkah yang juga difasilitasi oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah ini, juga melibatkan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jatim.
“Dalam program ini, para pelaku UKM Jatim akan dipertemukan dengan sekitar 40 pengusaha dari Jeddah agar bisa saling menggali potensi perdagangan antara kedua belah pihak,” tutup Khofifah. (jel/hdl)