Jakarta (pilar.id) – Ketua DPR RI, Puan Maharani, menekankan pentingnya upaya pemulihan dan rekonstruksi pasca gempa yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dia juga meminta agar perbaikan infrastruktur yang rusak akibat gempa, terutama di Kabupaten Bantul, tidak berlarut-larut.
“Pemerintah daerah perlu membentuk tim khusus untuk mengkoordinasikan dan mempercepat proses perbaikan infrastruktur pasca gempa. Sehingga, kegiatan masyarakat bisa berlangsung normal kembali,” tegas Puan, Senin (3/7/2023).
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, terdapat 102 unit bangunan yang mengalami kerusakan ringan akibat gempa di Yogyakarta. Sedangkan yang mengalami kerusakan sedang sebanyak 4 unit.
Di wilayah Gunung Kidul, terdapat total 58 unit rumah yang mengalami kerusakan ringan, sementara di Bantul ada 31 unit rumah yang rusak, di Kulon Progo 16 unit rumah, dan di Sleman 1 unit rumah.
Selain itu, sejumlah fasilitas umum seperti gedung perkantoran, tempat ibadah, fasilitas usaha, fasilitas pendidikan, dan fasilitas kesehatan juga terdampak oleh gempa tersebut.
Gempa dengan kekuatan magnitudo 6,4 yang terjadi pada akhir pekan lalu tidak hanya dirasakan oleh warga DIY, tetapi juga warga Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Berdasarkan informasi, terdapat 102 unit rumah di Jawa Tengah yang mengalami kerusakan, dengan rincian 88 unit rumah mengalami kerusakan ringan, 13 unit rumah mengalami kerusakan sedang, dan 1 unit rumah mengalami kerusakan berat.
Tidak hanya di DIY dan Jawa Tengah, dampak gempa Bantul juga dirasakan di beberapa wilayah di Jawa Timur, seperti di Kabupaten Pacitan.
Masih terdapat warga yang mengungsi akibat rusaknya rumah mereka atau karena trauma dan ketakutan akan adanya gempa susulan.
Menurut Puan, pemerintah harus memastikan adanya program perbaikan yang efektif dan tepat sasaran, serta memastikan ketersediaan dana bantuan untuk memulihkan daerah yang terdampak.
“Rehabilitasi rumah dan fasilitas umum yang rusak harus memenuhi standar bangunan tahan gempa, mengingat DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur merupakan wilayah yang rawan gempa,” ujar Puan. (hen/hdl)