Banjarmasin (pilar.id) – Program pendidikan guru penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Menjadi guru penggerak itu tidak mudah dan ada syaratnya, yakni, masa kerjanya sisa harus di atas 10 tahun dan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
“Dalam program itu guru mengikuti pelatihan selama 6-9 bulan,” tutur Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Nuryadi
Menurutnya Kementerian memberikan kuota lebih banyak untuk Kota Banjarmasin yang PNS-nya bisa mengikuti guru penggerak. Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Nuryadi menegaskan lembaga pendidikan di daerahnya merayakan “panen raya” calon guru penggerak pada angkatan ke-5 tahun
2022.
Dijelaskannya di Banjarmasin, Sabtu (24/12/2022), sebanyak 69 guru yang mengikuti seleksi program guru penggerak dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dinyatakan lulus pada Desember 2022 ini.
“Ini merupakan angkatan guru penggerak terbanyak dari angkatan sebelumnya yang bakal menerima sertifikat guru penggerak di Kota Banjarmasin. Ini bisa dikatakan kami ‘panen raya’ calon guru penggerak,” tegas Nuryadi.
Bahwasannya “panen raya” calon guru penggerak angkatan ke-5 ini didominasi guru dari sekolah swasta, yakni, dari SD dan SMP swasta.
“Jika semuanya dari guru negeri kita angkat jadi kepala sekolah, karena Disdik Kota Banjarmasin masih kekurangan sebanyak 65 kepala sekolah di tingkat SD,” katanya.
“Jadi kita upayakan terus untuk mencetak guru penggerak mengisi kekosongan kepsek di puluhan sekolah SD,” tutup Nuryadi. (din/antara)