Jakarta (pilar.id) – Angka kejadian penyakit campak di Indonesia meningkat signifikan pada 2023, mencapai 18.063 kasus dibandingkan 7.704 kasus pada 2022, atau naik sekitar 134 persen.
Kesenjangan imunitas menjadi salah satu penyebab utama. Untuk mencegah risiko komplikasi serius dari penyakit campak, gondongan, dan rubella, pemberian vaksin Measles, Mumps, and Rubella (MMR) menjadi langkah penting, terutama bagi individu yang akan menikah atau bepergian ke luar negeri.
Campak, gondongan, dan rubella adalah penyakit menular akibat virus yang dapat menimbulkan komplikasi serius.
Campak dapat menyebabkan diare, pneumonia, radang otak, hingga kematian, terutama pada individu dengan daya tahan tubuh rendah. Rubella, jika menyerang wanita hamil, dapat menyebabkan keguguran atau kelainan janin.
Sedangkan gondongan berisiko menyebabkan infeksi otak hingga kehilangan pendengaran jika tidak ditangani dengan baik.
“Ketiga penyakit ini bisa dicegah dengan vaksinasi,” ujar dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, seorang vaksinolog dan dokter spesialis penyakit dalam.
Pentingnya Vaksin MMR untuk Dewasa
Dr. Dirga menekankan bahwa vaksin MMR bukan hanya untuk anak-anak, tetapi juga penting bagi orang dewasa, terutama yang belum pernah menerima vaksin lengkap.
“Bagi mereka yang akan bepergian ke luar negeri, vaksin MMR sangat dianjurkan karena risiko paparan virus tinggi di berbagai negara tujuan. Selain itu, perubahan cuaca selama perjalanan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh,” jelasnya.
Penyakit campak masih umum ditemukan di berbagai wilayah dunia, termasuk Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Afrika. Beberapa negara tujuan wisata populer, seperti Inggris, Jepang, Filipina, dan Vietnam, pernah mengalami wabah campak dalam beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu, vaksinasi MMR sebaiknya dilakukan minimal dua minggu sebelum keberangkatan.
Rekomendasi Vaksin MMR oleh PAPDI
Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), vaksin MMR direkomendasikan untuk orang dewasa usia 19-59 tahun.
Individu yang belum pernah menerima vaksin saat kanak-kanak disarankan mendapatkan dua dosis, sementara yang pernah menerima vaksin hanya perlu satu dosis tambahan. Jika terjadi wabah gondongan, dosis tambahan mungkin diperlukan untuk perlindungan optimal.
Dr. Dirga juga menyoroti pentingnya vaksin MMR bagi pasangan yang akan menikah, terutama wanita usia subur.
“Vaksin rubella sangat penting sebelum kehamilan untuk mencegah Congenital Rubella Syndrome (CRS), yang dapat menyebabkan bayi lahir dengan cacat seperti tuli, katarak, atau masalah jantung,” katanya.
Ia menyarankan pasangan yang akan menikah untuk berkonsultasi dengan dokter dan melengkapi perlindungan vaksinasi yang diperlukan. (mad/hdl)