Jakarta (pilar.id) – Gelaran sepakbola Piala U-20 yang akan digelar di Indonesia pada tanggal 20 Mei-11 Juni 2023 menjadi persoalan. Pasalnya, tim nasional sepakbola U-20 Israel lolos sebagai finalis. Sedangkan, Indonesia sendiri tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara tersebut.
“Pemerintah Indonesia mesti berhati hati dalam mengambil kebijakan terkait hal ini,” kata Ketua Bidang Kebijakan Publik DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Achmad Nur Hidayat (ANH), Kamis (16/3/2022).
Seperti diketahui, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel sejak menyatakan kemerdekaan hingga sekarang. Hal itu tak lepas dari posisi Israel yang sampai hari ini masih menjajah negeri Palestina. Sebagai negara yang cukup lama dijajah oleh bangsa bangsa lain, Indonesia tentu saja dapat merasakan penderitaan mereka.
Timnas Indonesia juga pernah menolak untuk bertanding melawan Israel pada kualifikasi Piala Dunia 1958. Ketika itu, tim nasiolan Indonesia berhasil melaju ke babak kedua kualifikasi Piala Dunia 1958 zona Asia.
Berdasarkan informasi yang dimuat di laman resmi FIFA, Timnas Indonesia memutuskan mundur dari babak kualifikasi Piala Dunia 1958, karena tidak mau menghadapi Israel. Alasannya adalah politis dan diperintah langsung Presiden RI Soekarno kala itu untuk mundur.
Saat itu Timnas Indonesia menolak bertanding di kandang Israel. Permohonan untuk menggelar pertandingan di tempat netral juga diajukan oleh Indonesia, tetapi ditolak oleh FIFA. Timnas Indonesia bersama Mesir dan Sudan menolak untuk bertanding melawan Israel. Sebelumnya, Turki yang lebih dulu jadi lawan Israel memilih mundur dari kualifikasi.
“Pemerintah Indonesia mesti berani menyampaikan kepada FIFA bahwa bangsa Indonesia sampai hari ini tidak memiliki hubungan diplomatik dengan pemerintah Israel,” kata dia.
Achmad mengatakan, masyarakat Indonesia sendiri yang mayoritas muslim memiliki sentimen yang negatif dengan negara Israel karena penindasan mereka terhadap saudara-saudara muslim di Palestina. Sehingga jalan tengahnya, setiap pertandingan yang dilakukan oleh delegasi Israel dilakukan di negara tetangga yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. “Seperti Singapura misalnya,” kata Achmad.
Indonesia, lanjut Achmad, juga disarankan menempatkan akomodasi delegasi Israel selama pertandingan U20 di negara terdekat. Hal itu dilakukan untuk menjaga marwah Indonesia sebagai penyelenggara World Cup U-20, serta menjaga posisi Indonesia sebagai bagian penting dalam perjuangan kemerdekaan palestina di mata dunia Islam.
“Karena itu, pemerintah tetap harus menjunjung kedaulatan dan marwah bangsa Indonesia. Dan juga turut menjaga kondusifitas keamanan dalam negeri,” katanya. (ach/din)