Surabaya (pilar.id) – Pada puncak peringatan Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur, Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono, menegaskan posisi strategis provinsi ini sebagai Gerbang Nusantara Baru.
Dalam upacara yang berlangsung di Halaman Gedung Negara Grahadi, Adhy menyampaikan pentingnya peran Jawa Timur dalam mendukung keberadaan Ibu Kota Nusantara.
“Jawa Timur harus menjadi ‘Bridge Builder’ nasional dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara. Kolaborasi antar pihak perlu ditingkatkan,” ujar Adhy.
Menurutnya, posisi Jatim sebagai pusat distribusi wilayah timur Indonesia diperkuat dengan data Kementerian Perhubungan yang menunjukkan bahwa 19 dari 37 trayek Tol Laut di Indonesia berasal dari Jatim.
Selain itu, Jatim juga memiliki infrastruktur unggul dengan 8 bandara, 37 pelabuhan, 12 Kawasan Industri (KI), 2 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan 1 Kawasan Industri Halal.
Jawa Timur juga memainkan peran besar sebagai lumbung pangan nasional, memasok beras ke 16 provinsi dengan total produksi padi sebesar 9,71 juta ton GKG pada tahun 2023. Adhy menegaskan kontribusi Jatim dalam ketahanan pangan nasional dan keberhasilan mempertahankan posisi sebagai produsen padi terbesar di Indonesia.
Di bidang pendidikan, Jawa Timur juga menjadi “Center of Knowledge” dengan 795 perguruan tinggi, mendukung pengembangan SDM berbakat. Pada akhir 2024, KEK Singhasari Malang akan membuka King’s College London, serta Western Sydney University di Surabaya yang akan menjadi universitas internasional pertama dengan program S1 di Indonesia.
Adhy mengajak seluruh lapisan masyarakat dan stakeholder untuk memanfaatkan posisi strategis Jawa Timur ini untuk bersatu memajukan provinsi sebagaimana tema Hari Jadi ke-79, “Jawa Timur Bersatu Bersama Untuk Maju.”
Seiring dengan perkembangan teknologi, Adhy mendorong warga Jatim menjadi “Catalyst Change” dengan menguasai teknologi seperti artificial intelligence, Internet of Things, dan big data. Ia menekankan bahwa teknologi bukan ancaman, melainkan peluang untuk inovasi dan peningkatan efisiensi di berbagai sektor.
Pencapaian lain Jawa Timur termasuk penurunan angka kemiskinan menjadi 9,79% per Maret 2024 dan peningkatan jumlah Desa Mandiri mencapai 4.019 desa, terbanyak di Indonesia. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Jatim pada triwulan II 2024 sebesar 4,98% dan realisasi investasi meningkat 14,3%, menjadikan Jatim provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa.
Pada acara tersebut, Pj. Gubernur Adhy juga memberikan penghargaan Lencana Jer Basuki Mawa Beya (JBMB) kepada tokoh-tokoh yang berkontribusi dalam pembangunan Jawa Timur, termasuk Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf. (rio/hdl)