Jakarta (pilar.id) – Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menegaskan pentingnya Indonesia memiliki pertahanan negara yang kuat sebagai langkah untuk menjaga kekayaan dan mencapai kemakmuran. Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo dalam debat ketiga KPU RI di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu malam.
Prabowo menganggap pertahanan sebagai elemen krusial dalam melindungi seluruh bangsa dan warisan Indonesia. Ia menyatakan bahwa dasar negara, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), mengarahkan pada tujuan melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia.
“Kita kembali kepada dasar kita, tujuan nasional yang tercantum dalam UUD kita dan Pembukaan UUD 1945, tercantum sangat tegas bahwa tujuan nasional kita yang pertama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Jadi, fungsi dari negara yang pertama adalah melindungi, berarti pertahanan,” ujar Prabowo.
Selain itu, Prabowo menyoroti kekayaan Indonesia yang perlu dijaga dan dikelola agar rakyat dapat hidup sejahtera. Ia menekankan perlunya menjaga agar kekayaan negara tidak diambil oleh pihak asing.
“Kita memahami negara kita sangat besar, sangat kaya, ratusan tahun negara-negara dari jauh datang ke Nusantara ini, untuk intervensi, untuk mengganggu, untuk adu domba dan untuk mencuri kekayaan kita, sampai kita merdeka, kita pun harus berhadapan dengan kekayaan alam kita diambil dengan murah,” ungkap Prabowo.
Dalam tanggapannya terkait program pertahanan dari segi teknologi yang diungkapkan Anies Baswedan, Prabowo menilai bahwa pendekatan Anies terlalu teoritis dan memandang segalanya dengan baik dan indah. Prabowo menyatakan bahwa penerapan pertahanan melalui teknologi perlu mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) bukan hanya sebatas teori.
“Kita menyiapkan putra-putri kita terbaik, untuk menguasai teknologi, untuk menguasai science untuk menguasai artificial intelligence untuk menguasai siber,” tegas Prabowo.
Dengan pembentukan fakultas di Universitas Pertahanan (Unhan) dan fokus pada kecerdasan buatan, Prabowo yakin bahwa Indonesia dapat menguasai segala bentuk teknologi dan kecerdasan buatan, memastikan bahwa sistem pertahanan dapat dipegang oleh SDM Indonesia.
“Penting bukan hanya bicara-bicara yang baik saja, tapi kita harus kuasai know-how dan sistem yang harus kita pegang,” pungkas Prabowo. (hen/hdl)