Jakarta (pilar.id) – Tim nasional Iran, berada dalam kondisi terjepit jelang pertandingan kedua mereka melawan Wales yang akan berlangsung pada Jumat (25/10/2022) sore nanti pukul 17.00 WIB.
Iran bukan hanya berada dalam kondisi terjepit setelah kalah dari Inggris 6-2 di laga perdana mereka. Namun, mereka juga terjepit oleh kondisi politik dalam negeri.
Di sisi lain, Wales yang bermain imbang melawan Amerika Serikat juga membutuhkan kemenangan untuk bisa mencoba lolos ke babak selanjutnya. Apalagi, di pertandingan terakhir, mereka akan menghadapi negara tetangga sekaligus tim terkuat di Grup B, Inggris.
Sehingga, laga melawan Iran adalah peluang terbaik bagi Wales untuk bisa mendulang poin penuh. Apalagi, kondisi iran saat ini sedang berada dalam tekanan baik di dalam maupun luar lapangan.
Pasalnya, suporter Iran menuduh bahwa timnas mereka mendukung perilaku pemerintah yang melakukan tindak kekerasan kepada demonstran dan menyebabkan kerusuhan.
Di sisi lain, Iran juga diduga mendapat tekanan dari pemerintah karena menolak menyanyikan lagu kebangsaan jelang pertandingan melawan Inggris Senin (21/11/2022) kemarin.
Meski, isu tersebut sudah dibantah oleh striker Iran, Mehdi Taremi yang menyatakan bahwa para pemain tidak mendapat tekanan apapun dari pemerintah Iran terkait pilihan mereka untuk tidak menyanyikan lagu kebangsaan.
Meski begitu, kondisi ekternal tersebut tidak bisa dipungkiri akan memberikan pengaruh terutama bagi mental para pemain.
Di sisi lain, Iran juga memiliki peluang untuk bisa bangkit dan membawa perubahan di pertandingan kontra Wales. Semangat para tim Asia yang berhasil meraih kemenangan melawan tim-tim kuat, bisa jadi motivasi tersendiri bagi Iran.
Seperti yang telah ditunjukkan Arab Saudi dengan berhasil mengalahkan Argentina atau pun Jepang yang mampu menundukkan Jerman dengan skor serupa 2-1.
Meski, di atas kertas, Kondisi Iran memang lebih tidak diuntungkan. Apalagi setelah kiper utama mereka Alireza Beiranvand yang masih diragukan untuk bisa tampil setelah mengalami patah tulang hidung akibat benturan dengan rekan sendiri.
Performa Hosen Hoseini pun belum bisa diharapkan bisa menjaga pertahanan Iran setelah diberondong enam gol oleh Inggris.
Walaupun, harus diakui bahwa keberhasilan Iran untuk bisa mencetak dua gol saat melawan Inggris juga bisa jadi harapan lain. Strategi permainan cepat dan direct bisa jadi salah satu kunci serangan Iran.
Apalagi, jika melihat lini pertahanan Wales yang tidak terlalu kokoh jika dibandingkan dengan Inggris.
Kertajaman dari Mehdi Taremi bisa menjadi kunci bagi lini serang Iran untuk mendulang gol. Terlebih, jika Serdar Azmoun juga bisa turun sejak menit awal sehingga, bisa membantu Taremi untuk membongkar lini pertahanan Wales.
Bagi timnas Wales, laga melawan Iran harusnya bisa jadi laga yang bisa mereka menangkan. Apalagi jika melihat susunan pemain mereka yang kualitasnya berada di atas pemain Iran.
Aaron Ramsey dan Ethan Ampadu telah menunjukkan permainan yang solid dan sulit ditembus di lini tengah Wales saat melawan Amerika Serikat. Kieffer Moore yang pada laga tersebut turun dari bangku cadangan juga berpeluang main sejak menit awal.
Sebab, Moore telah menunjukkan bahwa ia bisa menjadi titik fokal di lini serang Wales sekaligus membuat permainan di lini depan lebih mengalir. (fat)